Hermawan: Lulus S2-S3 4 Tahun IPK 4,00, dengan 53 Publikasi Internasional

1 week ago 22
ARTICLE AD BOX

MALANG - Dalam sebuah pencapaian akademis yang luar biasa, Muhammad Hermawan Widyananda berhasil menorehkan sejarah di Universitas Brawijaya (UB). Ia resmi menyandang gelar doktor dengan kesempurnaan IPK 4, 00, setelah menuntaskan studi magister dan doktornya hanya dalam kurun waktu empat tahun. Perjalanan gemilang ini juga dibarengi dengan koleksi 53 publikasi internasional yang membanggakan.

Hermawan, alumnus Biologi UB, menyelesaikan program S2 dan S3 melalui jalur beasiswa bergengsi PMDSU Batch 6. Tak hanya meraih IPK sempurna, ia juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. Ketekunan dan kerja kerasnya terbayar lunas dengan hasil yang memukau.

“Yang pasti senang dan lega. Untuk S3 di Biologi ada 10 ujian sidang, dan semuanya harus bernilai A agar bisa meraih IPK sempurna, ” ungkapnya, dilansir dari rilis UB, Selasa (30/9/2025).

Motivasi awal Hermawan untuk terjun ke dunia riset datang dari Rektor UB, Prof. Widodo. Beliau melihat potensi besar dalam diri Hermawan sebagai seorang peneliti dan memberikan dorongan serta fasilitas yang memadai. Dukungan inilah yang menjadi bahan bakar bagi Hermawan untuk terus berinovasi dan produktif.

“Beliau menilai saya punya potensi sebagai peneliti. Selain memberi motivasi, dia juga menyediakan banyak fasilitas penelitian dan pendanaan. Itu yang membuat saya semakin produktif, ” katanya.

Salah satu fokus penelitian Hermawan yang paling menonjol adalah pengembangan kombinasi tiga herbal sebagai agen antikanker payudara. Inovasi ini merupakan terobosan baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia mengakui bahwa perjalanan riset ini penuh dengan tantangan dan kegagalan.

“Namun di balik ribuan kegagalan tersebut, ada satu keberhasilan. Yang mana itulah yang, alhamdulillah, membawa saya lulus. Dan satu keberhasilan itulah yang membuat kami banyak melakukan luaran di jurnal internasional, ” ujarnya.

Hasil riset terobosannya mengenai potensi Boesenbergia rotunda (temu kunci) sebagai antikanker payudara, yang memanfaatkan metode bioinformatika inovatif, telah dipublikasikan di jurnal Wiley pada tahun 2022. Pengalaman enam bulan penelitian di Jepang juga menambah deretan prestasinya, menghasilkan publikasi di jurnal Molecules tahun 2025 tentang potensi temu kunci sebagai anti-inflamasi dan anti-obesitas. Pengalaman ini menjadi salah satu momen paling berkesan baginya.

Bagi Hermawan, kunci produktivitas bukan semata-mata kuantitas, melainkan kualitas. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara jumlah publikasi dan dampaknya yang terukur melalui sitasi.

“Kalau kita mengacu pada kuantitas saja, nanti paper-nya banyak tapi sitasinya sedikit. Jadi, selain kuantitas, kualitas juga penting, ” terangnya.

Lingkungan penelitian yang kondusif juga menjadi faktor krusial dalam kesuksesannya. Hermawan merasakan atmosfer positif di Lab Biomol UB yang didukung oleh Prof. Muhaimin Rifa'i dan Prof. Sasmito Djati.

“Di Lab Biomol UB sudah dibangun ekosistem penelitian yang didukung oleh Prof. Muhaimin Rifa'i dan Prof. Sasmito Djati. Jadi kita ke lab itu tidak stres, gitu. Dengan tujuan yang jelas, kemudian ekosistem penelitian yang bagus, saya yakin semua pasti bisa menghasilkan banyak publikasi berkualitas, ” ujarnya.

Kini, Hermawan melanjutkan kiprahnya sebagai Research Fellow di Pusat Studi Biosistem DRPM UB, setara dengan postdoctoral fellow. Ia memiliki target ambisius untuk mempublikasikan karyanya di jurnal bereputasi tinggi, termasuk jurnal bergengsi Nature.

“Semoga ke depan saya dan rekan-rekan peneliti yang lain bisa menghasilkan publikasi yang sangat bagus. Syukur-syukur nanti bisa terbitkan di Nature. Itu kan bisa ikut mengangkat nama UB juga, ” ujarnya.

Hermawan berpesan kepada para pelajar agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi pasang surut dunia penelitian. Ia mengingatkan pentingnya istirahat sejenak saat menghadapi kesulitan, namun tidak berlarut-larut.

Read Entire Article
Penelitian | | | |