ARTICLE AD BOX
Permasalahan Deny Sumargo (Densu) dan Farhat Abbas masih berlanjut. Kali ini Densu dengan tegas mengatakan, dirinya tidak takut jika dengan masalah ini dirinya dijerumuskan ke dalam jeruji besi.
Densu mengatakan, dirinya pernah mengalami masa sulit di dalam penjara, berbeda dengan Farhat yang belum pernah merasakan dinginnya lantai penjara. Menurut Densu sebaiknya persoalan ini berakhir dengan damai, atau ada salah satu yang hancur.
“Mau selesai yang baik, atau ada yang hancur salah satu dari kita,” kata Densu dalam siniar bersama Deddy Corbuzier, dikutip Medcom.id, Selasa, 19 November 2024.
Sebelum persoalan ini memasuki jalur hukum, Densu beranggapan semuanya sudah selesai saat dirinya mendatangi kediaman Farhat. Namun hal berbeda dilakukan Farhat. Melihat hal tersebut, Densu tidak tinggal diam dan akan kembali melapor Farhat.
“Menurut lu gue takut penjara? gue bagian dari pada itu kalau gue di dalam, kalau dia (Farhat) di dalam? apa yang terjadi sama dia? gue sudah pernah hidup dalam kondisi yang sangat susah, lu bisa ga?” ucap Densu.
Densu melanjutkan, seharusnya masalah ini berakhir dengan baik-baik, sebab persoalan utamanya bukan antara dirinya dan Farhat Abbas. Semua ini masalah Agus dan Novi beserta uang donasi.
“Jangan dibawah ke arah lain, semua orang mau disikat, si ini dia disikat, itu disikat, jangan-jangan ini pengalihan isu, gue sampai mikirnya gitu, ” tutur Densu.
Sekilas Persoalan Densu dan Farhat
Persoalan Farhat Abbas dan Denny Sumargo bermula saat Denny tidak terima dirinya disebut Farhat berpihak pada salah satu pihak dalam persoalan Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi terkait donasi Rp1,5 miliar. Sebelumnya Denny memang sempat mengundang mereka ke siniar miliknya.
Sebelumnya Farhat memberikan ancaman "Hajar" kepada Denny jika dia kembali mengeluarkan kata-kata kasar kepada Farhat. Farhat tersinggung atas komentar "Tae" yang diberikan Denny, menurutnya komentar tersebut berkonotasi negatif.
Karena ancaman tersebut, Denny langsung mendatangi kediaman Farhat untuk mengonfirmasi kata “Hajar” yang dikatakan Farhat. Pertemuan tersebut berakhir damai.
Setelah pertemuan itu, Farhat nampaknya tidak terima dengan ucapan Denny yang dinilainya membawa unsur SARA. Farhat menyebut Denny seakan-akan mengadu domba antara suku Bugis dan Makassar.