ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Bertarung pada laju treble disinyalir terlalu memberikan tekanan besar kepada juara bertahan Serie A, Inter Milan. Satu titel telah lepas dari genggaman, saat Il Nerazzurri disingkirkan AC Milan di semifinal Coppa Italia.
Di Serie A, Inter juga menderita dua kekalahan beruntun yakni saat melawan Bologna (0-1) dan teranyar melawan Roma (0-1) di Giuseppe Meazza pada lanjutan laga Serie A, Minggu (27/04) malam WIB. Inter kalah melalui gol Matias Soule (22') dan tak dapat mencetak gol meski punya 70 persen penguasaan bola, melepaskan 17 tendangan (dua tepat sasaran).
Alhasil, Inter harus merelakan tempat di puncak klasemen dari Napoli yang menang 2-0 atas Torino dan meraih 74 poin (Inter 71 poin). Dalam kondisi menurun, Inter akan bermain tandang ke markas Barcelona, Kamis (01/05) pukul 02.00 dini hari WIB di leg satu semifinal Liga Champions.
Baca Juga:
Hasil Pertandingan: Manchester United Ditahan Bournemouth, Inter Milan Kalah di Kandang
Persaingan Juara Serie A: Skuad Inter Milan Bermain 15.000 Menit Lebih Banyak daripada Napoli
Inter Dipermalukan AC Milan di Coppa Italia, Simone Inzaghi Disebut Arogan
Simone Inzaghi (X/Inter)
Tiga kekalahan beruntun di seluruh kompetisi tersebut memperlihatkan apabila kondisi Inter tidak baik-baik saja. Simone Inzaghi menuturkan terima kasih kepada fans yang senantiasa mendukung tim bahkan di momen sulit tersebut.
"Inilah sepak bola. Tiga kekalahan ini menyakitkan, tetapi tim sudah memberikan segalanya. Tidak banyak ketajaman, terutama di babak pertama hari ini, tetapi mereka berusaha menebusnya dengan sepenuh hati," papar Inzaghi dikutip dari Football-Italia.
"Kekalahan di kandang sendiri sangat berarti bagi kami, jadi kenyataan bahwa para penggemar menyemangati dan mendukung kami sangat berarti. Para pemain saya selalu memberikan hati dan jiwa mereka, saya akan selalu berterima kasih kepada mereka untuk itu."
"Tentu saja, kami tidak terbiasa dengan tiga kekalahan berturut-turut. Ini adalah minggu yang berat, antara lemparan ke dalam, penalti, dan absennya pemain."
"Kami tidak bisa membicarakan ini sekarang, kami melihat Barcelona tadi malam dan sudah tahu seberapa kuat mereka, tetapi kami pergi ke sana dengan rasa hormat dan tanpa rasa takut," tegas Inzaghi.
Kualitas Kepelatihan Simone Inzaghi Dipertanyakan
Pandit sepak bola, Paolo Di Canio, mempertanyakan kualitas kepelatihan Simone Inzaghi pada area dalam memotivasi pemain. Menurutnya, Inzaghi pelatih bagus dari sisi filosofi gaya main tim, tetapi tidak dengan caranya menangani dan memotivasi pemain.
"Jika ini adalah Inter versi sesungguhnya, dengan dua pertandingan melawan Barcelona, mereka akan kesulitan untuk mendapatkan hasil melawan siapa pun," tambah Di Canio.
"Saya mungkin setuju tentang masalah fisik, tetapi setelah 15 putaran, Inter sudah memiliki tujuh poin lebih sedikit daripada musim sebelumnya. Motivasi membuat perbedaan."
"Ada pelatih yang tahu cara menanamkannya, dan pelatih seperti Inzaghi yang sangat bagus dalam aspek lain, seperti gaya bermain. Simone telah menyenangkan kami dengan sepak bolanya, tetapi kemudian ada masalah manajemen," imbuhnya.
Di Canio bahkan melihat perbedaan dengan cara Inzaghi melatih dengan Antonio Conte yang kini menangani Napoli.
"Anda tidak bisa hanya menyalahkan kelelahan saat kebobolan dua kali melawan Parma. Inter sudah terlalu sering kebobolan, dan ini bukan hanya soal kelelahan," ucap Di Canio.
"Melawan Bayern, semua pemain siap menerima tembakan ke wajah mereka untuk menghindari kebobolan. Ini tidak berarti Inzaghi bukan pelatih yang bagus; dia hebat dalam hal-hal tertentu."
"Namun, Conte dan Inzaghi berbeda, karena masing-masing memiliki kekurangan yang tidak dimiliki yang lain. Memang benar bahwa beberapa pemain tidak membantu, misalnya, (Piotr) Zielinski masuk dan bermain buruk," urainya.