ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Juventus kembali ke laju kemenangan usai kalah 0-1 lawan Parma yang juga jadi kekalahan pertama di bawah kepelatihan Igor Tudor. Tak butuh waktu lama, Il Bianconeri bangkit dan menang 2-0 atas tim dasar klasemen Serie A, Monza.
Bermain di Allianz Stadium, Minggu (27/04) malam WIB, Juventus menang 2-0 melalui gol Nicolas Gonzalez (11') dan Randal Kolo Muani (33'). Juventus menang tapi laga itu tak mudah bagi mereka yang kehilangan Kenan Yildiz di menit 45+3 karena kartu merah.
Monza mendominasi permainan hingga 66 persen penguasaan bola serta memiliki 12 tendangan, tetapi tidak ada yang berbuah gol. Juventus kembali masuk empat besar dengan 62 poin dan masih bisa disalip Bologna yang memiliki 60 poin dan baru bermain 33 kali.
Baca Juga:
Juventus Tantang Manchester United dalam Perburuan Victor Osimhen
Serie A: Kalah dari Parma, Juventus Tak Punya Determinasi Kuat
Hasil Pertandingan: Real Madrid Persempit Jarak, Arsenal Tertahan, Juventus Terkapar
"Kami bermain sangat baik di babak pertama, seharusnya bisa mencetak gol lagi dengan dua peluang bagus, kemudian insiden (kartu merah Yildiz) itu mengubah permainan," ujar Tudor dikutip dari Football-Italia."
"Di babak kedua adalah pertarungan, pertandingan yang harus kami menangkan dengan gigih. Itulah yang saya suka, dengan penderitaan dan kerja keras, kami juga punya peluang dengan Nico untuk menang 3-0."
Pentingnya Determinasi dan Semangat Bertarung
Bagi Tudor, kemenangan dengan kekurangan jumlah pemain itu penting bagi Juventus untuk menimba pengalaman. Ditegaskan olehnya, taktik ada dalam sepak bola tapi yang terpenting adalah determinasi dan semangat bertarung yang ada pada DNA Juventus.
"Bagus, kemenangan seperti ini membantu para pemain untuk berkembang, membuat mereka menyadari bahwa bahkan dalam penderitaan mereka dapat berjuang dan menang. Dalam hal itu, saya sangat menyukainya," tambah Tudor.
"Dalam sepak bola ada taktik, tetapi pada akhirnya Anda menang jika Anda memenangkan duel, memiliki tekad, dan berjuang. Inilah yang kami coba tanamkan pada para pemain setiap hari."
"Kami mencoba untuk tidak memberi alasan kepada tim yang dalam hal mentalitas masih harus berkembang. Bagi tim yang lebih berpengalaman, bermain beberapa hari setelah kekalahan tidak membebani mereka, tetapi itu membebani tim lain."
Tugas mengembalikan determinasi itu tengah dilakukan Tudor yang menjadi suksesor Thiago Motta. Tudor menegaskan apabila timnya masih belajar untuk memiliki mentalitas tersebut.
"Kami berusaha untuk tidak memberi alasan kepada tim yang mentalitasnya masih harus berkembang. Bagi tim yang lebih berpengalaman, bermain beberapa hari setelah kekalahan tidak akan membebani mereka, tetapi bagi tim lain itu akan memberatkan," imbuh Tudor.
"Saya menonton pertandingan Parma lagi dan kami hanya memberi mereka sedikit peluang, kami berusaha keras di babak kedua, tetapi ada yang kurang di sepertiga akhir."
"Setiap pertandingan sulit, Parma tidak terkalahkan dalam lima pertandingan, jadi mungkin akan lebih sulit daripada menghadapi Inter saat ini. Waktu sangat penting dalam jadwal pertandingan, tetapi Anda juga membutuhkan tim untuk berkembang dalam segala hal," pungkasnya.