Profil Patrick Kluivert, Pelatih Keenam dari Belanda yang Melatih Timnas Indonesia

4 weeks ago 50
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Tidak perlu menanti hingga 12 Januari 2025, publik sudah mengetahui pengganti Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Seperti yang sudah diramaikan media-media Eropa dan Indonesia di sosial media, sosok itu adalah Patrick Kluivert.

Legenda sepak bola Belanda resmi dipilih PSSI sebagai pelatih Timnas Indonesia dengan durasi kontrak dua tahun (2027), plus opsi perpanjang kontrak dua tahun. Kluivert juga akan dibantu dua asisten pelatih dari Belanda, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.

"PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak," demikian pernyataan dari PSSI.

"Saat melatih Skuad Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih."

Baca Juga:

Profil Denny Landzaat, Pria Berdarah Maluku Calon Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

Profil Patrick Kluivert, Generasi Emas Ajax yang Jadi Calon Pelatih Timnas Indonesia

Profil Alex Pastoor: Calon Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia yang Pernah Latih Thom Haye

Patrick Kluivert latih Timnas Indonesia (Laman Resmi PSSI)

"Kluivert merupakan pemain legenda tim Belanda. Pada eranya dia merupakan striker terbaik Belanda sekaligus sejumlah klub papan atas Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, CF Valencia, Newcastle United, PSV dan Lille."

Kluivert juga akan menjadi pelatih keenam dari Belanda yang menangani Timnas Indonesia setelah Wiel Coerver, Pieter Huistra, Wim Rijsbergen, Henk Wullems, dan Frans van Balkom.

Karier Pemain

Patrick Kluivert dengan Ajax Amsterdam (Getty Images)

Lahir pada 1 Juli 1076 di Amsterdam, Kluivert merupakan bagian dari "Generasi Emas" Ajax pada medio 1990-an. Dia menjadi bagian tim Ajax yang menjadi juara Liga Champions pada 1995.

Lulus dari akademi Ajax, Kluivert mencatatkan debut di tim utama pada 21 Agustus 1994 dalam laga Piala Super Belanda melawan Feyenoord. Dalam pertandingan yang dimenangkan Ajax 3-0 itu, Kluivert menandai debutnya itu dengan menyumbang satu gol.

Kluivert kemudian menutup musim perdananya dengan mencetak 18 gol dari 25 laga, jumlah yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak Ajax pada musim 1994-1995.

Prestasi emas Kluivert di awal karier masih berlanjut. Bersama para pemain muda lain seperti Edgar Davids, Clarence Seedorf, dan Edwin van der Sar, Kluivert membaca Ajax menjadi juara Liga Champions.

Bahkan Kluivert, yang saat itu berusia 18 tahun, menjadi pahlawan dengan mencetak satu-satunya gol ke gawang AC Milan pada laga final yang digelar di Stadion Ernst-Happel, Wina, Austria. Hingga saat ini, Kluivert masih tercatat sebagai pemain termuda yang mencetak gol di final Liga Champions dengan 18 tahun, 10 bulan, dan 23 hari.

Selama tiga musim diperkuat Kluivert, Ajax berhasil dua kali menjadi juara Eredivisie, dua Piala Super, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Intercontinental.

Pada musim terakhirnya (1996-1997), Kluivert hanya tampil 17 kali bersama Ajax karena cedera. Di akhir musim, dia memilih tidak memperpanjang kontrak dan bergabung dengan AC Milan secara gratis.

Kluivert hanya bertahan satu musim di Milan. Selepas itu Kluivert bergabung Barcelona dan bereuni dengan pelatihnya di Ajax, Louis van Gaal. Di Barcelona, Kluivert hanya sukses meraih satu trofi LaLiga.

Petualangan Kluivert sebagai pemain terus berlanjut ke Newcastle United, Valencia, PSV, hingga akhirnya menutup karier di klub Prancis Lille. Total, sepanjang kariernya, Kluivert mengoleksi 206 gol dari 480 pertandingan selama karier klubnya. Sedangkan di timnas Belanda, Kluivert mencetak 40 gol dari 79 penampilan.

Karier Melatih

Patrick Kluivert saat menangani Adama Demirspor (BBC Sport)

Berbeda dengan kariernya sebagai pemain, catatan Kluivert di dunia kepelatihan tidaklah menterang. Kluivert, yang langsung terjun ke dunia kepelatihan selepas pensiun sebagai pemain, belum mampu meraih trofi sejak menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar pada 2008.

Pencapaian terbaik Kluivert adalah membawa Twente U-21 menjuarai Beloften Eredivisie 2011-2012. Kompetisi itu adalah kompetisi strata tertinggi untuk tim cadangan di Liga Belanda.

Selepas Alkmaar, Kluivert berpetualang ke Liga Australia bersama Brisbane Roar pada Januari 2010. Di sin dia menjadi asisten dari Ange Postecoglou, yang saat ini melatih Tottenham Hotspur.

Namun, Kluivert tidak lama berada di Australia. Pada Agustus 2010, dia kembali ke Belanda dengan menjadi asisten pelatih di NEC Nijmegen. Pada musim 2011-2012, Kluivert pindah ke tim junior FC Twente.

Kluivert kemudian didekati federasi sepak bola Curacao, yang merupakan negara kelahiran sang ibu, untuk menjadi pelatih timnas. Bersama Curacao hanya bertahan satu tahun sebelum kemudian kembali ke Ajax sebagai pelatih tim U-19.

Pada Juli 2016, Kluivert mencoba peran baru. Dia menerima tawaran Paris Saint-Germain (PSG) untuk menjadi Direktur Olahraga. Setelah itu, Kluivert menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf di timnas Kamerun dari Agustus 2018 sampai Juli 2019.

Kluivert sempat menjadi direktur akademi di Barcelona setelah meninggalkan Kamerun, tetapi kiprahnya hanya berlangsung singkat. Pada Mei 2021, Kluivert kembali menangani timnas Curacao sebagai pelatih sementara, menggantikan Guus Hiddink yang terkena COVID-19.

Terakhir pada 2013, Kluivert melatih tim Turki, Adana Demirspor. Dari kontrak dua tahun, Kluivert hanya bertahan enam bulan setelah mencatat delapan kemenangan, enam seri, dan enam kekalahan dari 20 pertandingan.

Keluarga dan Darah Sepak Bola Menurun ke Anak

Justin dan Patrick Kluivert (Goal/Getty Images)

Patrick Kluivert merupakan putra dari Kenneth Kluivert dan Lidwina Kluivert. Ibunya, Lidwina, berasal dari Curacao dan ayahnya, Kenneth, memiliki darah Suriname. Darah sepak bola Kluivert sudah dimulai dari Kenneth.

Kenneth pernah membela timnas Suriname dan juga bermain sebagai penyerang sayap di SV Robinhood.

Kluivert menikah dengan Angela van Hulten dan dikaruniai tiga anak laki-laki. Tapi, hubungan keduanya berakhir pada 2004 dan Kluivert menikah kembali dengan wanita bernama Rosanna Lima dan memiliki anak laki-laki.

Kluivert punya empat anak dari dua istri berbeda. Dari istri pertamanya, ia memiliki tiga anak bernama Quincy Kluivert, Justin Kluivert, dan Ruben Kluivert. Sedangkan dari Lima adalah Shane Patrick Kluivert. Tiga di antaranya berprofesi sebagai pesepak bola profesional.

Quincy memilih jalan karier berbeda. Meski sempat jadi bagian klub AFC Amsterdam Zaterdag, Quincy memilih fokus di dunia musim sebagai discjockey (DJ).

Ruben, 23 tahun, menjadi pemain pada posisi bek dan merupakan produk akademi Utrecht. Setelah membela Utrecht dan Dordrecht, Ruben saat ini memperkuat Casa Pia, klub Portugal.

Pun demikian Shane yang baru berumur 17 tahun. Shane, penyerang, pernah membela timnas Belanda usia muda (U-16 dan U-17) dan saat ini berada di La Masia Barcelona setelah sebelumnya bermain di akademi Paris Saint-Germain (PSG).

Nama terakhir yang namanya sudah tenar di Eropa adalah Justin Kluivert. Justin, 25 tahun, saat ini membela Bournemouth setelah karier sebelumnya dihabiskan dengan Ajax Amsterdam, AS Roma, RB Leipzig, Nice, dan Valencia.

Berposisi sebagai penyerang sayap, Justin pemain yang lincah dan cepat serta memiliki tiga caps dengan timnas Belanda.

Nama lengkap: Patrick Stephan Kluivert
Kelahiran: Amesterdam, 1 Juli 1976
Kebangsaan: Belanda
Lisensi Kepelatihan: UEFA Pro

Karier Bermain

1994–1997 Ajax
1997–1998 AC Milan
1998–2004 Barcelona
2004–2005 Newcastle United
2005–2006 Valencia
2006–2007 PSV
2007–2008 Lille

Karier Melatih

2008–2010 AZ Alkmaar (asisten)
2010 Brisbane Roar (asisten)
2010–2011 NEC (asisten)
2011–2012 Jong Twente
2012–2014 Belanda (asisten)
2015–2016 Curacao
2016 Ajax (youth)
2018–2019 Kamerun (asisten)
2021 Curaçao (interim)
2023 Adana Demirspor

Penulis: Yusuf Abdillah dan Arief Hadi Purwono

Read Entire Article
Penelitian | | | |