ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Derby Manchester pada pekan 31 Premier League yang dimainkan di Old Trafford, Minggu (06/04), berakhir imbang tanpa gol di antara Manchester United dan Manchester City. Pertandingan itu cenderung membosankan untuk penonton.
Kedua tim cenderung bermain aman dan tidak banyak mengambil risiko. Man United memiliki total 13 tendangan (dua di antaranya tepat sasaran), sedangkan Man City melepaskan total sembilan tendangan (lima tepat sasaran) dari 59 persen penguasaan bola.
Itu jadi Derby Manchester ketiga yang berakhir imbang tanpa gol di seluruh kompetisi sejak 2017 dan 2020. Posisi kedua tim pun tak banyak berubah di klasemen. Man United di urutan 13 dengan 38 poin dan Man City di peringkat lima dengan 52 poin.
Baca Juga:
Fans Manchester United Hina Ibu Phil Foden, Pep Guardiola: Tidak Berkelas
Betapa Pentingnya Bursa Transfer Musim Panas 2025 untuk Manchester United
Pertandingan itu membuat penonton frustrasi, khususnya fans kedua tim, dan juga pandit sepak bola Gary Neville yang notabene eks pemain Man United.
Tanpa Passion dan Membosankan
Manchester United 0-0 Manchester City (Laman Resmi Premier League)
Neville menilai para pemain di laga tersebut bak robot dan terlalu terpaku pada instruksi pelatih: tidak ada improvisasi bermain, keberanian mengambil risiko, dan passion. Itu membuatnya frustrasi.
"Saya rasa tidak ada satu pun pemain yang meninggalkan lapangan dengan kecewa karena hasil imbang 0-0, dari kedua belah pihak. Saya rasa mereka semua meninggalkan lapangan dengan berpikir, 'Kami baik-baik saja di sini, kami lolos tanpa membuat kesalahan'," papar Neville dikutip dari Goal.
"Itu benar-benar mengecewakan, saya minta maaf atas komentar saya, saya rasa saya membiarkannya memengaruhi saya, saya juga bosan melihatnya. Itu membosankan."
"Saya mengerti apa yang dia (Ruben Amorim) katakan tentang saat itu di musim ini, dengan City dan United berada dalam momen yang sulit. Namun sifat robotik ini, tidak meninggalkan posisi bermain, diatur secara mikro dalam kehidupan, tidak memiliki kebebasan untuk mengambil risiko untuk pergi dan mencoba memenangkan pertandingan sepak bola menjadi penyakit dalam permainan."
Baik Man United atau Man City sama-sama masih memiliki peluang mengakhiri musim dengan trofi di luar ajang Premier League. Man United berpatisipasi di Liga Europa dengan harapan memenanginya, sedangkan Man City di ajang Piala FA.