ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Juventus akan berusaha menjaga momentum usai menang 4-1 atas Empoli. Pada pertandingan berikutnya, Il Bianconeri akan menyambangi Stadio Giuseppe Sinigaglia, Sabtu (08/02) pukul 02.45 dini hari WIB, melawan Como.
Juventus ingin menjaga momentum untuk terus menjaga asa masuk empat besar (zona Liga Champions). Pasalnya, saat ini Juventus berada di urutan enam klasemen dengan 40 poin dari 23 pertandingan, terpaut dua poin dari Fiorentina di urutan empat.
Como tidak akan menjadi lawan yang mudah, sebab mereka bertarung menjauh dari zona degradasi dan kini terpaut dua poin dengan Parma di urutan 18 klasemen (Como peringkat 15).
Bentrok kedua tim nanti juga akan menjadi momen adu taktik eks pemain Barcelona, Thiago Motta dan Cesc Fabregas. Keduanya memiliki banyak ilmu dari filosofi sepak bola di sana yang memengaruhi karier kepelatihan mereka.
Baca Juga:
Como Vs Juventus: Thiago Motta Bungkam soal Potensi Menduetkan Kolo Muani dan Dusan Vlahovic
Bukan Pertanda Bagus, Randal Kolo Muani Jadi Pembeda di Juventus
Juventus 4-1 Empoli, Randal Kolo Muani Samai Catatan Carlos Tevez
Motta yakin Fabregas juga memiliki inspirasi dari permainan Barcelona pada sistem bermain yang diterapkannya. Menurutnya, Como selalu bermain ofensif meski itu melawan laga besar.
"Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun di Barcelona, periode yang hebat di tim penting dengan filosofi permainan dan pola pikir yang kuat. Saya yakin hal yang sama juga berlaku pada Fabregas," ucap Motta soal Fabregas, dikutip dari Football-Italia.
"Saat melawan tim besar sekalipun, Como selalu bergerak maju. Saya belum pernah melihat mereka bertahan, dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Fabregas terbukti menjadi pelatih yang sangat siap dan berbakat."
Pada pertemuan pertama kedua tim Juventus menang 3-0 atas Como. Faktanya, Juventus tak terkalahkan pada 22 laga Serie A kontra Como dengan catatan 13 kemenangan, sembilan hasil imbang. Kekalahan terakhir terjadi pada 1952.
Fabregas juga melihat adanya kesamaan Como dengan Juventus, seraya memberikan respek atas pekerjaan yang dilakukan Motta di Turin.
"Juventus adalah klub yang selalu ingin menang. Kami berada pada level yang sama dalam hal proyek, karena kami sama-sama ingin mendatangkan pemain muda untuk berkembang dan menciptakan sesuatu yang penting untuk masa depan," imbuh Fabregas.
"Juventus memiliki pelatih yang kuat. Ketika Anda menganalisis pertandingan mereka, Anda dapat melihat bahwa dia adalah pelatih yang punya ide, mempelajari permainan, dan ingin menyakiti lawan dengan pendekatannya di lapangan," urainya.