ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - AS Roma memesan tempat di babak 16 besar Liga Europa setelah mengalahkan FC Porto 3-2 pada leg kedua play-off, Jumat (21/2) dini hari WIB. Roma lolos dengan keunggulan agregat 4-3.
Pelatih Roma Claudio Ranieri mengakui tim asuhannya harus berterima kasih kepada Paulo Dybala atas kemenangan tersebut. "Dybala adalah cahaya, dia adalah percikan, dia adalah bom, dia adalah segalanya," demikian kata Ranieri dikutip dari laman Football-Italia.
Setelah bermain imbang 1-1 pada leg pertama, usaha Roma untuk lolos menjadi terlihat berat ketika Porto mencetak gol lebih dulu lewat gol akrobatik Samu.
Namun, Dybala muncul sebagai pahlawan dengan mencetak dua gol fantastis dalam kurun waktu empat menit untuk membalikkan keadaan. Niccolo Pisilli mengamankan hasil yang dibutuhkan. Gol Porto pada menit terakhir tidak mempengaruhi hasil laga, Roma menang 3-2 dan melaju ke 16 besar.
Baca Juga:
Liga Europa: Real Sociedad Tidak Gentar Melawan Manchester United atau Tottenham Hotspur
Daftar Lengkap Tim yang Lolos 16 Besar Liga Europa: Duo Ibu Kota Wakili Italia
Hasil Liga Europa: AS Roma ke 16 Besar, Mees Hilgers Cetak Gol Bunuh Diri

“Memiliki pemain hebat sangat membantu. Memiliki Dybala di gudang senjata Anda itu sangat berarti. Selain menjadi pemain luar biasa, dia juga merupakan pemimpin yang bisa membakar semangat tim," ujar Ranieri memuji Dybala seperti dikutip laman UEFA.
"Dia tidak banyak bicara, tetapi saat dia bicara, dia mengatakan hal yang tepat di waktu yang tepat."
“Berkat dialah kami mengembalikan permainan ke jalur yang benar. Rekan-rekannya sudah memberikan segalanya, tapi dialah cahayanya. Dia dalam kondisi fisik yang bagus, dia menikmati permainannya, dan ingin selalu berada di lapangan. Saya senang memilikinya,” tambah Ranieri.
Dybala Puji Ranieri
Mendapat pujian dari sang pelatih, Dybala menyatakan kemenangan tidak akan bisa didapat tanpa reaksi tim yang hebat. “Setelah lawan mencetak gol, kami bereaksi selayaknya tim yang hebat," ujar Dybala.
Dybala juga memuji pengaruh Ranieri terhadap Roma. Ranieri adalah pelatih ketiga Roma setelah mengakhiri hubungan dengan Daniele De Rossi dan Ivan Juric.
“Saat tiba, Ranieri memiliki begitu banyak pengetahuan dan pengalaman, dia mengenal klub ini lebih dari siapa pun. Dia praktis lahir di pusat pelatihan Trigoria,” kata Dybala.
“Dia juga bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dari setiap pemain. Dia melakukan yang terbaik untuk tim, tanpa melihat nama siapa pun. Itu bagus untuk pemain. Karena kami tahu semua memiliki kesempatan yang sama untuk bermain jika memberikan yang terbaik dalam latihan."
Dybala mendapat sambutan meriah di menit-menit akhir, yang mempererat ikatannya dengan para suporter Roma. Hubungan ini juga yang membuat Dybala memmutukan menolak tawaran besar dari Liga Pro Saudi.
“Saya selalu katakan, kasih sayang yang fans miliki untuk saya, tidak hanya di stadion, tapi juga ketika berjalan di jalan, adalah sesuatu yang unik dan luar biasa," ujar Dybala.