ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - AC Milan menembus fase semifinal Coppa Italia 2024-2025. Menjamu AS Roma di San Siro pada fase perempat final, Kamis (06/02) dini hari WIB, Il Rossoneri menang telak 3-1 melalui dua gol Tammy Abrahan (16', 42') dan Joao Felix (72') yang diperkecil Artem Dovbyk (54').
Milan memiliki keunggulan sedikit penguasaan bola 51 persen dengan catatan 13 tendangan, enam tepat sasaran, sedangkan Roma melepaskan 19 tendangan (tujuh tepat sasaran).
Selain Kyle Walker, Sergio Conceicao juga memainkan tiga pemain baru Milan dari bangku cadangan yakni Santiago Gimenez, Joao Felix, dan Riccardo Sottil. Gimenez dan Felix bahkan baru menjalani satu sesi latihan.
Conceicao memuji performa keduanya yang belum banyak berlatih dengan Milan, tetapi sudah saling memahami permainan tim, menilai keduanya sebagai pemain yang cerdas.
Baca Juga:
Hasil Pertandingan: Real Madrid dan AC Milan Menang, Newcastle ke Final Piala Liga Inggris
10 Tim Paling Boros pada Bursa Transfer Musim Dingin 2025: Man City Tertinggi, Milan Kalah dari Como
Alasan Santiago Gimenez Pilih Nomor Punggung 7 di AC Milan
"Saya berbicara tentang fondasi dalam sepak bola dan kehidupan, yang juga berarti memiliki semangat terhadap apa yang Anda lakukan, menjadi lebih baik di masa depan dibandingkan hari ini," kata Conceicao kepada Sport Mediaset.
"Kami berusaha menyampaikan kepada tim apa yang kami inginkan, namun kami hanya memiliki satu sesi latihan untuk mempersiapkan pertandingan ini dan saya tidak memiliki kemewahan untuk mengerjakan detail permainan dalam latihan, karena kami bermain setiap tiga hari."
"Meski begitu, para pemain menerima apa yang kami inginkan, mereka cerdas dan saya senang hari ini, apalagi gol kedua tercipta dari penguasaan bola yang cepat di lini tengah. Itu adalah sesuatu yang kami kerjakan, jadi saya senang."
"Joao dan Santiago juga hanya menjalani satu sesi latihan, tapi langsung paham, membenarkan kecerdasan mereka," tambah Conceicao.
Terlebih, Gimenez memberi assist untuk gol Felix. "Kami harus melanjutkan evolusi yang ingin saya lihat baik secara individu dan kemudian mempengaruhi tim secara kolektif juga," tambah Conceicao.
Sebaliknya kala berbicara soal Rafael Leao, Conceicao menginginkan adanya peningkatan dari performanya, khususnya saat membantu tim pada fase bertahan.
"Ya, masih banyak lagi. Lebih banyak lagi. Karena dia mempunyai kualitas dan karakteristik yang luar biasa, dia harus menyadari bahwa penguasaan bola di kakinya sangatlah penting, namun dia harus bekerja ketika dia tidak menguasai bola," tambah Conceicao.
"Dia harus memahami bahwa dia adalah bagian dari tim, bagian dari kolektif, dan dia harus bekerja setiap saat untuk tim. Saya menyadari tidak mudah baginya untuk keluar dari zona nyamannya, melakukan pekerjaan yang tidak terlalu diperhatikan orang, namun ini penting bagi saya."
"Dia bisa menjadi pemain di level lain jika dia menerima hal-hal yang kita bicarakan dan bekerja dengannya setiap hari," urai Conceicao.