ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Performa Juventus pada musim debut Thiago Motta melatih menjadi sebuah anomali. Fakta memperlihatkan Il Bianconeri belum pernah kalah di Serie A musim ini, tetapi di satu sisi mereka tetap dikritik, khususnya oleh fans, karena terlalu sering imbang.
Juventus telah meraih hasil imbang 12 kali dan tujuh kali menang. Penampilan tim naik turun dan Juventus masih bersaing masuk zona Liga Champions (empat besar Serie A). Posisi Juventus itu cukup membuat heran mantan pelatih klub, Fabio Capello.
"Saya tidak menyangka Juventus akan tertinggal begitu jauh, apalagi mengingat keputusan tegas klub dan pelatih di musim panas (2024), dimulai dengan penjualan (Federico) Chiesa," terang Capello dikutip dari Football-Italia.
Capello juga melihat Motta masih belum beranjak (move on) dari Joshua Zirkzee, striker Manchester United yang pernah dilatihnya di Bologna. Dikabarkan Juventus ingin meminjamnya dari Man United setelah muncul rumor klub bersedia melepasnya pada Januari ini.
Baca Juga:
Detail Kesepakatan Transfer Alberto Costa ke Juventus
Imbang Lagi di Serie A, Thiago Motta Minta Juventus Lebih Agresif
Hasil Serie A: Juventus Imbang di Derby della Mole, AC Milan Antiklimaks
![](https://img.bolaskor.com/media/9e/e8/c0/9ee8c03d19f951c227b09c91c441ca01.jpg)
Menurut Capello, Motta seyogyanya memanfaatkan striker yang dimilikinya di Juventus, Dusan Vlahovic, dan melupakan Zirkzee. Vlahovic bukan penyerang yang dapat membangun serangan, terlibat di dalamnya seperti Zirkzee, tapi ia berbahaya di kotak penalti.
“Vlahovic bukanlah striker pembangun serangan, yang mana itu disukai pelatih," tambah Capello.
"Namun, dia tetap menjadi salah satu penyerang tengah terbaik di dalam kotak penalti. Kesalahannya adalah berpikir bahwa Vlahovic bisa terhubung dengan anggota tim lainnya, seperti Zirkzee. Vlahovic harus dituntut untuk mencetak gol."
Memberi saran kepada Motta, Capello ingin mantan pemain Inter Milan itu lebih dapat memaksimalkan karakteristik pemain-pemain di dalam skuadnya, serta menemukan identitas bermain yang tepat untuk Juventus.
"Identitas tim masih belum jelas. Mereka tidak kebobolan banyak di awal musim, namun kesulitan mencetak gol. Sekarang malah sebaliknya," imbuh Capello.
"Perasaannya adalah permainan (Juventus) terlalu lambat dan mudah bagi lawan untuk menemukan penyesuaian."
"Jangan hanya memikirkan ide Anda tentang sepak bola dan beradaptasi dengan karakteristik para pemain. Hal yang sama juga berlaku untuk pelatih lain, tidak hanya Motta," pungkasnya.