ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Manchster City resmi mendatangkan penyerang Mesir Omar Marmoush dari Eintracht Frankfurt. Muncul pertanyaan, bagaimana Marmoush dapat digunakan dalam tim asuhan Pep Guardiola.
Sebelum kedatangan Marmoush, Guardiola hanya memiliki satu penyerang sejati musim ini setelah penjualan Julian Alvarez ke Atletico Madrid.
Guardiola sempat mengatakan bahwa melepas Alvarez ke Atletico merupakan sebuah kesalahan besar yang dilakukannya. Meski Erling Haaland menjadi mesin gol, City sangat membutuhkan sosok seperti Alvarez.
Erling Haaland, yang menandatangani kontrak baru berdurasi sembilan setengah tahun, hanya diganti dua kali di Premier League. Selain itu, dia telah bermain setiap menit sejauh musim ini.
Baca Juga:
9 Hal Menarik Mengenai Omar Marmoush, Pangeran Mesir Pemain Baru Manchester City
Menilik Ketajaman Striker Anyar Manchester City, Omar Marmoush
Omar Marmoush, Striker dari Mesir yang Merapat ke Manchester City
![](https://img.bolaskor.com/media/9b/8e/5f/9b8e5f2300a81bdc350558e23af468ce.jpg)
Pemanfaatan pemain Norwegia yang berlebihan, meskipun dia penting bagi City, tampaknya tidak berkelanjutan. Di sinilah pentingnya keberadaan pemain seperti Alvarez.
Alvarez merupakan pemain yang bisa memikul sebagian beban di lini depan. Namun, tentu saja Alvarez tidak sebatas sebagai pelapis Haaland. Dia juga bisa menjadi duet maut bersama Haaland.
Bagaimana dengan Marmoush? Membayar mahal untuk pemain pelapis tentu tidak masuk akal. Artinya, Marmoush akan memiliki peran yang dulu dimainkan Alvarez yang bisa sebagai pelapis dan rekan duet.
Selain menjalankan peran sebagai ujung tombak, Marmoush dapat bekerja dengan baik dalam formasi dua penyerang dengan Haaland dan terkadang tampil di sayap.
Meskipun tidak memiliki kemampuan menggiring bola seperti Jeremy Doku atau Savinho, Marmoush membawa tingkat kecerdasan tertentu ke sayap. Sekali lagi, ini seperti yang dilakukan Julian Alvarez.
Striker mungkin merupakan posisi utama Marmoush, tetapi keserbabisaannya merupakan nilai tambah yang besar.
Mudah dipahami mengapa Guardiola menginginkan penyerang yang fleksibel dan cerdas secara taktis seperti dia.