ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Manchester United akan bermain melawan Leicester City dalam lanjutan putaran empat Piala FA, Sabtu (08/02) pukul 03.00 dini hari WIB, melawan Leicester City di Old Trafford. Laga itu spesial karena sosok Ruud van Nistelrooy.
Pelatih asal Belanda merupakan legenda Man United yang sempat menjadi asisten Erik ten Hag musim ini, kemudian jadi pelatih interim usai Ten Hag dipecat. Jadi, Van Nistelrooy cukup mengenal skuad Red Devils.
Meski tidak ada lagi Marcus Rashford dan Antony, serta sistem bermain Man United yang berbeda dengan Ruben Amorim, Van Nistelrooy mengenal baik skuad saat ini hingga ia tak perlu report menganalisis.
Baca Juga:
Manchester United Vs Leicester City: Rekrutan Baru Siap Debut
4 Opsi dari Tim Muda untuk Lini Serang Manchester United
Kejam dan Tidak Tebang Pilih, Metode Latihan Ruben Amorim di Manchester United
"Saya senang saya tidak perlu menganalisis skuad Manchester United, saya serahkan itu pada Ruben. Kami telah mempersiapkan diri menghadapi mereka dan saya tahu skuadnya luar dalam," ucap Van Nistelrooy dikutip dari Mirror.
Kembali ke Old Trafford spesial bagi Van Nistelrooy, tetapi saat ini fokusnya adalah Leicester. Terlebih di Premier League, tekanan juga disematkan kepadanya karena tim berjuang menjauh dari zona degradasi.
“Sungguh istimewa bisa kembali ke sana (Old Trafford) Saya punya sejarah sebagai pemain, sebagai asisten, sebagai caretaker," tambah Van Nistelrooy.
"Fokus saya adalah pada para pemain dan tim saya, untuk mengeluarkan yang terbaik dari mereka dan menunjukkan siapa kami, dalam perjuangan dan semangat."
"Kami punya masalah kami sendiri. Kami harus melihat diri kami sendiri. Saya tidak percaya pada urutan. Anda selalu bisa memenangkan permainan setelah Anda kalah beberapa kali. Kami ingin mewakili diri kami sebaik mungkin."
"Itu selalu disambut baik (Piala FA). Kami punya cukup waktu untuk pulih dan mempersiapkan pertandingan. Kami akan melakukan segalanya untuk menjadi yang terbaik."
"Ini tidak pernah menjadi gangguan. Bisa mengikuti kompetisi ini adalah suatu kehormatan. Merupakan impian bagi setiap pemain untuk bermain di sana, di Manchester United," urainya.