Diragukan sebagai Suksesor STY di Timnas Indonesia, Penghakiman terhadap Kluivert Terlalu Dini

4 weeks ago 31
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Keputusan PSSI mendepak Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia menimbulkan berbagai reaksi publik. Ada yang mendukung langkah PSSI, tetapi tak sedikit juga yang kecewa.

Publik yang kecewa atas keputusan itu semakin dibuat geram dengan kabar yang menyebutkan bahwa PSSI memilih Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Kiprah eks penyerang timnas Belanda itu pun mulai dikuliti.

Pemerhati sepak bola, Rio Chaniado, dalam tulisannya yang diterima BolaSkor.com menilai bahwa wajar apabila ada persepsi positif maupun negatif di balik pergantian pelatih kepala Timnas Indonesia yang dilakukan oleh PSSI.

"Memiliki persepsi positif atau negatif atas pergantian pelatih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert pun sah-sah saja. Sebagai sebuah persepsi awal, pencinta bola berhak berprasangka. Berprasangka bahwa kebijakan ini keliru atau sebaliknya."

Baca Juga:

Profil Patrick Kluivert, Generasi Emas Ajax yang Jadi Calon Pelatih Timnas Indonesia

Calon Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Punya Citra Buruk, Ini Kata PSSI

Fabrizio Romano Konfirmasi Patrick Kluivert sebagai Pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

"Tapi memvonis kebijakan merekrut Kluivert benar atau salah rasanya terlalu dini dan tak adil. Sebab sepak bola tidak ditentukan oleh opini atau persepsi dari layar kaca. Tapi sepak bola ditentukan hasil di atas lapangan," kata Rio.

Rio lantas mengajak publik untuk mengkaji secara kritis dan objektif soal pergantian pelatih Timnas Indonesia ini. Menurutnya, sejumlah fakta bisa dijadikan acuan awal.

"Fakta pertama adalah posisi timnas yang kini berada di peringkat tiga kualifikasi Piala Dunia. Sebagai catatan dua peringkat teratas di klasemen akhir akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sedangkan peringkat tiga dan empat akan maju ke babak keempat."

"Fakta kedua adalah soal konflik yang terjadi antara pemain dan pelatih. Yang jadi fakta adalah konflik Shin Tae Yong dan Elkan Baggott dan Stefano Lilipaly. Fakta ketiga adalah persoalan komunikasi. Bukan rahasia bahwa selama ini Shin Tae Yong tak bisa berkomunikasi langsung dengan pemainnya akibat kendala bahasa. Sehingga selama ini dalam berkomunikasi pria Korea itu selalu menggunakan jasa penerjemah."

"Kondisi tim yang dinamis dengan masuknya banyak pemain baru membuat faktor komunikasi jadi maha penting. Jika tidak, maka konsolidasi internal tim bisa berantakan dan berujung konflik internal. Jadi fakta pula bahwa dalam kontrak baru Shin Tae Yong dengan PSSI mengharuskannya belajar bahasa setidaknya Inggris untuk menghilangkan masalah komunikasi. Tapi hingga kini semua urung dilakukan Shin," ucapnya.

Menurutnya, tak heran apabila di kemudian hari muncul isu mengenai kondisi ruang ganti Timnas Indonesia usai laga kontra Bahrain dan sebelum menghadapi China. Ini seperti disinggung dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Senin (6/1).

"Dinamika ini bisa terlihat dengan dicoretnya Eliano Reijnders, dicadangkannya Thom Haye, hingga Mees Hilgers yang hanya main satu babak sebelum ditarik keluar. Pada laga November pun Hilgers menolak tampil."

"Indikasi yang menyiratkan ada sesuatu di kamar ganti timnas. Dalam kondisi seperti ini pergantian pelatih atau pemain bisa menjadi solusi. Ini tentu untuk mencegah dampak yang lebih buruk terjadi," jelasnya.

Rio melihat pergantian dari Shin Tae-yong ke Kluivert sebagai bagian dari strategi instan lolos ke Piala Dunia 2026. Lebih dari itu, menurutnya, hal ini adalah konsolidasi internal timnas di tengah dinamika yang terjadi.

"Dengan masuknya Kluivert, masalah komunikasi dan kamar ganti diharapkan bisa mereda dengan segera. Di samping itu, hal ini juga jadi bagian dari strategi konsolidasi tim menjelang bergabungnya sejumlah pemain keturunan papan atas, seperti Ole Romney dan Jairo Riedewald."

"Kita tak bisa mengelak bahwa sejatinya lonjakan prestasi timnas dikarenakan materi pemain keturunan yang memang punya kelas di level atas Asia. Dengan bergabungnya Ole dan Jairo bisa dibilang secara teknis kekuatan Garuda akan semakin meningkat dibanding sebelumnya."

"Jadi hadirnya pelatih di sini punya peran tak sekadar teknis melainkan nonteknis. Dalam situasi inilah secara objektif peran Kluivert terlihat masuk akal. Dia tak sekadar mengepalai soal taktik tapi juga mengepalai konsolidasi seluruh tim. Perannya diharap sebagai perekat tim, bukan justru sumber konflik," lanjutnya.

Pada akhirnya, Rio menjelaskan bahwa keputusan PSSI ini bisa berakibat positif, tetapi bisa juga sebaliknya. Hal ini, kata dia, akan terjawab setelah Timnas Indonesia menjalani seluruh laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

"Mari kita nilai secara kualitatif dan kuantitatif performa timnas di atas lapangan. Jangan justru menilai sekadar karena prasangka apalagi fabrikasi informasi di sosial media," ujarnya.

"Mengutip perkataan seorang Pramoedya Ananta Toer, "Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan." tutur Rio.

Read Entire Article
Penelitian | | | |