ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Baru dua laga dimainkan Sergio Conceicao sebagai pelatih baru AC Milan, Il Rossoneri sudah meraih gelar di awal 2025 dan juga yang pertama untuk Conceicao. Milan memenangi Piala Super Italia dengan mengalahkan rival sekota, Inter Milan.
Bermain di Al-Awwal Park, Selasa (07/01) dini hari WIB, Milan menang 3-2 melalui gol Theo Hernandez (52'), Christian Pulisic (80'), dan Tammy Abraham (90+3'), yang membalas gol dari Lautaro Martinez (45+1') dan Mehdi Taremi (47').
Milan memiliki catatan 44 persen penguasaan bola dengan melepaskan 15 tendangan, delapan tepat sasaran, sedangkan Inter dengan 56 persen penguasaan bola serta 18 tendangan (delapan tepat sasaran.
Milan juga mengagalkan ambisi Inter untuk mempertahankan gelar, sekaligus memenanginya untuk empat kali beruntun. Kehadiran Conceicao memberikan enerji positif, baru dalam skuad Milan.
Baca Juga:
Bawa Milan Juara Piala Super Italia 2024, Sergio Conceicao Ukir Rekor
Hasil Piala Super Italia: Comeback Kontra Inter Milan, AC Milan Juara
Inter Vs Milan: Tijjani Reijnders Nilai Nerazzurri Tidak Sekuat yang Dibicarakan Orang
Rafael Leao, winger Milan, mengakui adanya Conceicao memberikan semangat dan juga enerji baru untuk tim. Mentalitas Conceicao, yang pernah sukses bersama Porto, menular pada skuad Milan.
"Saya tidak mengenal Conceicao secara pribadi, saya mendengar dari teman-teman di Porto yang bekerja dengannya bahwa dia memiliki karakter yang kuat. Apa yang dia lakukan hanya dalam beberapa hari sungguh luar biasa," papar Leao dikutip dari Football-Italia.
"Apa yang dia katakan, saya membutuhkannya, dan saya merasakan energi yang dibutuhkan semua pemain. Saya merasa perubahan terlihat di dalam dan di luar lapangan, mentalitas ini membantu kami untuk menang dan melakukan apa yang kami lakukan hari ini."
"Melawan Juventus dan Inter, kami tidak pernah menyerah. Anda tidak selalu bisa mendapatkan pertandingan terbaik, tetapi Anda masih bisa memenangkan pertandingan dengan karakter," tegasnya.
Leao dan Hernandez kembali berperan penting dalam skuad Milan, setelah sempat bermasalah dengan Paulo Fonseca, pelatih sebelumnya. Leao melihat Milan bangkit dengan hasrat kuat untuk menang.
"Itu adalah kelaparan dan energi. Terkadang Anda melakukan kesalahan, Anda bisa saja melakukan umpan atau dribel yang salah, namun keinginanlah yang membuat perbedaan," imbuh Leao.
"Kami memiliki keinginan tersebut saat melawan Juventus dan hari ini juga, hal tersebut sangatlah mendasar."
"Tidak ada seorang pun yang bisa merasa nyaman di tempatnya hanya karena mereka berada di Milan. Semua harus siap membantu tim, memberikan yang terbaik."
"Saya tahu pelatih akan mendorong saya untuk menjadi yang terbaik dan saya pada gilirannya akan membantu pelatih karena saya tahu dia akan mendorong saya," urainya.