Cerita Andre Onana soal Kariernya di Inter Milan: Geser Posisi Samir Handanovic, Bersaing dengan Mike Maignan

6 days ago 13
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Penjaga gawang asal Kamerun, Andre Onana, tidak menjalani karier terbaiknya dengan Manchester United yang sudah dibelanya sejak 2023. Baik itu di era Erik ten Hag hingga kini dengan Ruben Amorim, Onana tampil inkonsisten.

Onana acapkali jadi sasaran kritik karena kesalahan berbuah gol (error) di beberapa pertandingan, meski di beberapa laga lainnya ia juga sering membuat penyelamatan. Ditambah fakta Man United merekrutnya hingga 50 juta euro dari Inter Milan, sorotan kepadanya kian besar.

Selain itu, Onana (28 tahun) juga datang sebagai pengganti kiper yang sudah lama membela Man United, David De Gea. Perbandingan pun tak terelakkan dan kini dengan performa bagus De Gea dengan Fiorentina, sejumlah fans merindukannya dan terus mengkritik Onana.

Baca Juga:

Kabar Gembira, Andre Onana Bertekad Bertahan di Manchester United

Statistik Andre Onana di Manchester United: 2 Tahun, 12 Kesalahan Berbuah Gol

Dibandingkan dengan Andre Onana, Robert Sanchez Juga Sering Buat Blunder di Chelsea

Sorotan kepada Onana berbeda drastis dari masanya saat masih memperkuat Inter pada medio 2022-2023. Kariernya sebentar di sana namun bermakna spesial, mulai dari menggeser posisi Samir Handanovic hingga membawa Inter ke final Liga Champions pasca jadi juara Coppa Italia dan Piala Super Italia.

Belajar dari Mike Maignan

Andre Onana dan Mike Maignan (@PulseSportsNG)

Kepada Carre Podcast, Onana bercerita bagaimana ia menggeser posisi Samir Handanovic dari kiper utama Inter arahan Simone Inzaghi. Itu juga terjadi tak lepas dari 'peran' kiper AC Milan, Mike Maignan, yang memotivasinya untuk tampil lebih baik setelah rival sekota Inter itu juara Serie A.

"Ia (Maignan) adalah penjaga gawang yang sangat bagus dan orang yang sangat baik, seseorang yang sangat saya hargai," terang Onana.

"Kami menikmati bermain melawan satu sama lain beberapa kali, di Italia, di Liga Champions. Saya pernah mendengar tentangnya, ia pernah mendengar tentang saya, dan saya selalu berkata pada diri sendiri, 'Oke, ada persaingan yang serius'."

"Kami harus keluar sana dan saling mengalahkan, karena kami melupakan segalanya di lapangan. Jika ia memiliki permainan tendangan yang bagus, saya harus menunjukkan bahwa saya lebih baik. Jika ia melakukan penyelamatan yang bagus, saya harus menunjukkan bahwa saya lebih baik."

"Pertandingan terbaik adalah ketika saya tiba di Inter. Mike Maignan adalah penjaga gawang bagi rival kami. Ia memenangkan Scudetto, ia adalah juara Italia, penjaga gawang terbaik di Italia. Saya, saya tiba di Inter dan Simone Inzaghi berkata, 'Samir Handanovic akan menjadi penjaga gawang saya'."

"Saya tiba dan saya sudah merasa bimbang, sial. Saya tiba sebagai nomor dua."

"Mike, secara tidak langsung, dia menjadikan saya sebagai starter. Kami memainkan derby, Milan-Inter, dan saya berada di bangku cadangan. Sejak awal musim kami tidak cukup menang, itu agak sulit. Simone Inzaghi tidak senang, itu agak negatif, dan kemudian kami bermain melawan Milan."

"Kami kalah 2-3 dan Samir Handanovic tidak memainkan permainan yang brilian, tetapi Mike Maignan sangat hebat, dan rekan satu tim saya sudah mulai menekan, 'Kami harus membiarkannya bermain', jadi itu adalah pertandingan ini."

"Kami ingin melihat siapa yang terbaik, siapa Raja Milan. Dan dari sana, saya mulai bermain di Liga Champions. Saya bermain melawan Bayern, itu berjalan dengan baik, saya bermain melawan Barcelona," pungkas Onana.

Read Entire Article
Penelitian | | | |