ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - 10 pekan lebih berlangsung di Serie A 2024-2025 dan menilik persaingan musim ini bak nostalgia masa lalu, ketika tim-tim seperti Sampdoria, Parma, Lazio, hingga Fiorentina bersaing di papan atas klasemen.
Bedanya, Sampdoria dan Parma tak terlibat dalam persaingan di papan atas Serie A musim ini. Klub-klub raksasa seperti Inter Milan, Juventus, dan AC Milan tidak lagi mendominasi karena level permainan yang berkembang dari tim lain.
Kecuali Inter yang masih menjadi salah satu tim kuat di Serie A, dengan status juara bertahan, Juventus dan Milan masih angin-anginan performanya.
Baca Juga:
5 Penghangat Bangku Cadangan Termahal di Serie A 2024-2025
Napoli Fokus pada Peningkatan Permainan, bukan Puncak Serie A
Juventus Tak Terkalahkan di Serie A, tetapi Terlalu Sering Raih Hasil Imbang
Kali ini, BolaSkor.com akan membahas soal ketatnya persaingan di papan atas klasemen Serie A 2024-2025, juga dengan klasemen saat ini (hingga artikel ini dibuat):
1. Napoli
Pelatih: Antonio Conte
Urutan Klasemen: Satu (29 poin dari 13 laga)
Napoli membuat keputusan tepat menunjuk Antonio Conte sebagai pelatih. Conte sudah teruji untuk kompetisi liga lokal, ia pernah meraih sukses dengan Juventus, Chelsea, dan Inter Milan.
Kini, Conte menuju ke sana bersama Napoli dengan pemain-pemain yang diinginkannya bermain baik, semisal Scott McTominay dan Romelu Lukaku, berujung kepada kebangkitan performa pemain lama seperti Khvicha Kvaratskhelia dan Amir Rrahmani.
Uniknya, Conte juga berusaha membuktikan bahwa ia tak terpaku hanya pada taktik tiga bek, sebab saat ini ia sering menggunakan formasi 4-3-3. Dengan mentalitas dan pengalaman yang dimilikinya, Conte berpeluang meraih sukses dengan Napoli.
2. Atalanta
Pelatih: Gian Piero Gasperini
Urutan Klasemen: Dua (28 poin dari 13 laga)
Apabila Napoli arahan Conte memiliki landasan pertahanan yang kuat (baru kebobolan sembilan gol dari 13 laga), Atalanta justru serangan terkuat yang sudah menghasilkan 34 gol dari 13 laga.
“Saya percaya bertahun-tahun yang lalu pada ide-ide tertentu yang lebih umum saat ini, terutama bahwa serangan adalah bentuk pertahanan terbaik," papar Gian Piero Gasperini.
“Namun, tidak ada hak cipta dalam sepak bola, Anda semua mengambil dan mengadaptasi ide orang lain. Saya diberitahu banyak tentang bagaimana sepak bola saya dilakukan antar manusia, tetapi tidak cukup tentang fakta bahwa tim saya selalu mencetak banyak gol."
Melatih klub sejak 2016, Gasperini (66 tahun) menjadikan La Dea sebagai tim dengan permainan menghibur yang terbiasa bermain di Liga Champions.
Taktik andalan Gasperini adalah tiga bek dan kini dengan variasi 3-4-1-2. Hebatnya lagi, Gasperini selalu dapat memaksimalkan potensi skuadnya tak peduli jika pemain berkualitas pergi. Saat ini, ia mengandalkan Ademola Lookman, Charles De Ketelaere, hingga Mario Pasalic selain Mateo Retegui.
3. Inter Milan
Pelatih: Simone Inzaghi
Urutan Klasemen: Tiga (28 poin dari 13 laga)
Juara bertahan Serie A sekaligus tim dengan keseimbangan yang baik pada fase bertahan dan ofensif. Simone Inzaghi menerapkan taktik tiga bek 3-5-2, mengandalkan dua penyerang di lini depan.
Inzaghi sudah tahu cara meraih sukses dengan Inter. Pengalamannya jadi kunci kekuatan Inter, terutamanya pemain-pemain lama masih bertahan seperti Henrikh Mkhitaryan, Nicolo Barella, Marcus Thuram, dan Lautaro Martinez.
4. Fiorentina
Pelatih: Raffaele Palladino
Urutan Klasemen: Empat (28 poin dari 13 laga)
Menunjuk pelatih berusia 40 tahun, Raffaele Palladino, jadi peramu taktik Fiorentina menggantikan Vincenzo Italiano merupakan keputusan tepat. La Viola bangkit di bawah bimbingannya dan jadi kuda hitam persaingan di papan atas.
Memiliki kiper sarat pengalaman seperti David De Gea menenangkan lini belakang. Palladino juga membangkitkan karier pemain seperti Moise Kean, Robin Gosens, dan Yacine Adli.
5. Lazio
Pelatih: Marco Baroni
Urutan Klasemen: Lima (28 poin dari 13 laga)
Marco Baroni, 61 tahun, pelatih yang ditunjuk Lazio menggantikan Maurizio Sarri. Pengalamannya melatih klub-klub Italia membantu adaptasi Lazio yang bermain baik sejauh ini, terlebih tekanan di sana tidak terlalu tinggi.
Lazio selalu jadi pengganggu persaingan di papan atas Serie A dan kembali membuktikannya. Pada taktik 4-3-3 andalan Baroni, pemain seperti Alessio Romagnoli, Matias Vecino, Pedro, Mattia Zaccagni berperan penting dalam memberikan keseimbangan bermain.
6. Juventus
Pelatih: Thiago Motta
Urutan Klasemen: Enam (25 poin dari 13 laga)
Satu-satunya tim Serie A yang belum kalah sampai pekan ke-13. Thiago Motta membangun kekuatan tim dengan pertahanan yang solid, terbukti tim baru kebobolan tujuh gol dari 13 laga sejauh ini - angka paling sedikit di Serie A.
Statistik mencetak gol dan kebobolan gol Juventus tak jauh berbeda dari Napoli, tetapi Juventus lebih sering meraih hasil imbang (tujuh kali) ketimbang kemenangan.
Motta masih beradaptasi dengan tim yang dimilikinya, begitu juga para pemain dengannya.