ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Situasi AC Milan bak berubah drastis dengan cepat dari sejak Sergio Conceicao datang dan saat ini kala tertatih-tatih di Serie A. Ketika datang menggantikan Paulo Fonseca, Conceicao mempersembahkan titel Piala Super Italia.
Akan tapi semenjak memenangi trofi tersebut, performa Milan menurun drastis dan naik turun hingga tiga kali kalah beruntun pada lima laga terakhir di Serie A (dua kali menang). Alhasil, Milan semakin sulit masuk empat besar klasemen atau zona Liga Champions.
Rumor mengenai pemecatan Conceicao pun muncul dan baru ini mereda, sebab Milan menang 3-2 atas Lecce di Serie A baru-baru ini meski sempat tertinggal terlebih dahulu.
Baca Juga:
Berubah Pikiran, Milan Batalkan Rencana Permanenkan Joao Felix
Inter Milan Hadapi Bayern Munchen di Perempat Final, Simone Inzaghi Berharap Akhiri Catatan Buruk
"Respons para pemain sangat fantastis dalam hal semangat. Saya senang melihat sikap mereka; bahkan dalam pertandingan latihan, mereka ceria dan gembira. Kami sedang mengerjakan hal-hal yang belum pernah kami kerjakan bersama sebelumnya," tutur Conceicao dikutip dari Football-Italia.
Sergio Conceicao Pasrah
Sergio Conceicao (Football-Italia)
Kontrak eks pelatih Porto tersisa hingga 2026 tapi kabarnya ada klausul yang dapat membuat Milan memutus kontraknya jika satu syarat, lolos kualifikasi Liga Champions, tak tercapai. Ditanya soal masa depannya, Conceicao pasrah.
"Saya tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain katakan atau pikirkan. Saya bisa mengendalikan apa yang kami lakukan dalam latihan, selebihnya seperti itu," tambah Conceicao.
"Saya sudah lama berkecimpung di dunia sepak bola; saya sudah terbiasa dengan segalanya. Terkadang terasa seperti kurangnya rasa hormat bagi mereka yang masih di sini, tetapi saya sudah terbiasa dengan itu, begitulah sepak bola."
Pelatih Como, Cesc Fabregas, dikabarkan dibidik Milan untuk menggantikan Conceicao. Como merupakan lawan berikutnya Milan di Serie A.
"Jika motivasi saya berasal dari itu, saya akan sakit dan perlu pergi ke rumah sakit. Motivasi datang dari keinginan untuk memenangkan pertandingan yang sulit melawan tim dengan pemain yang berkualitas dan menarik serta staf pelatih yang baik," imbuh Conceicao.
"Kami perlu mempelajari kekuatan dan kelemahan mereka dan melakukan pekerjaan kami, dengan fokus pada diri kami sendiri. Jika kami melaksanakan apa yang telah kami kerjakan, kami akan lebih dekat dengan kemenangan. Ini adalah Milan melawan Como, bukan Conceicao melawan pelatih lawan," urainya.