ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - International Football Association Board (IFAB) terus meninjau ulang dan merevolusi sepak bola yang saat ini diketahui dan dikenal khalayak umum. Perubahan terus dilakukan sebagai bagian dari revolusi dan juga inovasi untuk masa depan.
Pada pernyataan resmi yang dimuat di situs resmi IFAB pada Sabtu (01/03) malam WIB, IFAB mengubah beberapa aturan yang akan mulai diberlakukan untuk musim 2025-2026.
Baca Juga:
Perebutan Titel Premier League: Arsenal Sudah Mentok Bersama Mikel Arteta
Lawan Manchester United pada 11 Pertandingan Tersisa Premier League: Degradasi Masih Menghantui
Jumlah Gelar Premier League yang Diraih Liverpool jika Juara Musim Ini: Selevel Man United
Beberapa aturan baru akan efektif pada 1 Juli 2025 dengan perubahan meliputi penjabaran di bawah ini:
1. Dropped ball (regulasi 8.2): Jika bola ada di luar area kotak penalti kala permainan dihentikan, bola itu untuk tim yang memiliki atau sedang menguasai penguasaan bola. Sebaliknya, bola untuk tim yang terakhir menyentuhnya. Bola dijatuhkan pada posisi kala laga dihentikan.
2. Bola dalam permainan (regulasi 9.2): Tendangan bebas tidak langsung tanpa hukuman disiplin akan diberikan jika ofisial tim, pengganti, digantikan atau pemain yang diusir atau pemain yang untuk sementara di luar area pertandingan kala menyentuh bola meninggalkan lapangan. Dan tidak ada niatan untuk menganggu laga secara tidak adil.
3. Protokol VAR: kompetisi kini akan memiliki opsi untuk wasit membuat pengumuman setelah ada tinjauan VAR atau perpanjangan dari pengecekan VAR.
4. Bimbingan untuk ofisial pertandingan: VAR dapat memonitor gol atau keputusan tidak ada gol dan pelanggaran kiper, asisten wasit harus diposisikan sejajar dengan titik penalti, yang merupakan garis offside.
Regulasi Delapan Detik untuk Kiper
Salah satu yang disorot publik, juga karena diramaikan oleh Fabrizio Romano, adalah regulasi kala kiper tidak boleh lagi memegang bola lebih dari delapan detik (diatur pada regulasi 12.2). Jika melewati waktu tersebut maka wasit akan memberikan tendangan sepak pojok untuk tim lawan.
"Setelah uji coba menunjukkan dampak positif yang besar saat penjaga gawang memegang bola terlalu lama, IFAB dengan suara bulat memutuskan untuk mengubah Peraturan 12.2 (Tendangan bebas tidak langsung)," demikian pernyataan dari IFAB.
"Perubahan tersebut berarti bahwa jika seorang penjaga gawang memegang bola lebih dari delapan detik (dengan wasit menggunakan hitungan mundur visual lima detik), wasit akan memberikan tendangan sudut kepada tim lawan (bukan tendangan bebas tidak langsung saat ini yang berlangsung lebih dari enam detik)."
Disinyalir regulasi itu dibuat dengan mempertimbangkan 'siasat' dari satu tim yang sudah unggul dan mengulur waktu. Kartu kuning yang diberikan wasit kepada kiper kala melakukannya acapkali tak membuat jera.