Pernah Mengidolakan Neymar dan Lionel Messi, Lamine Yamal Kini Dikagumi Fans Barcelona

1 day ago 17
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Sejak promosi ke tim utama Barcelona dari La Masia pada 2023, karier Lamine Yamal terus meroket dari saat masih dilatih Xavi Hernandez hingga kini dengan Hansi Flick. Dalam kurun waktu dua tahun, Yamal juga membantu timnas Spanyol juara Euro 2024.

Yamal sudah meraih sukses besar pada usianya kini yang baru berumur 17 tahun. Kariernya masih panjang dan potensi Yamal untuk jadi pemain terbaik dunia di masa depan terbuka lebar, mengikuti jejak pendahulunya yang notabene sang legenda, Lionel Messi.

Perbandingan dengan Messi tak terelakkan mengingat Yamal produk La Masia, berkaki kiri (kidal), dan juga bermain pada posisi penyerang sayap kanan. Seperti Messi, peran Yamal juga besar dalam permainan Barcelona.

Baca Juga:

Spanyol ke Semifinal UEFA Nations League, Lamine Yamal Balas Kritikan Rafael van der Vaart

Lamine Yamal Klaim Trofi Ballon d'Or Tahun Ini Jadi Milik Pemain Barcelona

Atletico Madrid Vs Barcelona: Lamine Yamal Sudah Tahu Akan Cetak Gol Penting

Musim ini, Yamal sudah mendulang 14 gol dan memberikan 22 assists di seluruh kompetisi. Barcelona juga bersaing merebutkan treble di ajang LaLiga, Liga Champions, dan Copa del Rey setelah pada awal 2025 memenangi Piala Super Spanyol dengan mengalahkan Real Madrid.

Dikagumi Fans Barcelona

Lamine
Lamine Yamal (@brfootball)

Karier Yamal terus berkembang dan menjadi inspirasi banyak pemain yang lebih muda darinya. Kepada ESPN, Yamal bercerita bagaimana ia pernah berada pada posisi fans yang mengidolakan dua eks Barcelona, Neymar dan Messi, mengenakan jersey mereka.

Kini, Yamal merasakan bagaimana menjadi pemain yang dikagumi dan diidolakan oleh fans, terutamanya anak-anak kecil.

"Ketika saya masih kecil, saya mengenakan kaus Neymar, kaus Messi, semua pemain ini, jadi melihat anak-anak mengenakan kaus saya berarti saya adalah inspirasi mereka, setidaknya dalam sepak bola," terang Yamal.

"Itu adalah sesuatu yang tidak pernah saya duga akan terjadi secepat ini: (melihat) anak-anak berusia 13 tahun mengenakan kaus seorang anak yang hanya empat tahun lebih tua dari mereka. Itu luar biasa."

"Ibu saya selalu menyuruh saya untuk memikirkan (maknanya); bahwa itu tidak terjadi pada sembarang orang, pergi ke suatu tempat dan melihat seorang anak mengenakan kaus Anda. Itu adalah sesuatu yang membuat saya sangat bahagia dan merupakan salah satu hal yang paling saya sukai."

Dengan aura bintang yang menyertainya, Yamal mengakui tidak 'lupa daratan' dan mengingat bagaimana ia tumbuh saat masih kecil, terutamanya dengan nilai-nilai yang diberikan kepadanya dari orang tua.

"Orang tua saya adalah panutan saya dalam segala hal,. Semua orang selalu mengatakan bahwa saya memiliki sedikit kemiripan dengan ibu dan ayah saya. Saya rasa di lapangan saya memiliki banyak kemiripan dengan ayah saya dan di luar lapangan saya memiliki banyak kemiripan dengan ibu saya," tambah Yamal.

"Mereka adalah dua orang yang tumbuh bersama saya dan mereka telah mengajarkan saya segalanya. Mereka telah berjuang untuk saya. Kasih sayang ayah saya kepada saya tidak terbayangkan."

"Berkat dia, saya belajar tentang cinta yang dimiliki seseorang untuk keluarga, karena dia adalah orang yang memberikan banyak cinta kepada orang lain."

"Jadi, saya percaya bahwa semua yang saya miliki dan yang akan saya miliki adalah berkat mereka. Saya selalu mengatakan bahwa saya tidak akan pernah bisa berterima kasih sepenuhnya kepada mereka, tetapi saya akan mencoba," urainya.

Read Entire Article
Penelitian | | | |