ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Selalu ada cerita menarik dalam dunia sepak bola seperti yang baru ini terjadi di Wembley, stadion nasional Inggris tempat dihelatnya final Piala Liga yang dimainkan Minggu (16/03) malam WIB antara Liverpool menghadapi Newcastle United.
Di atas kertas dan prediksi menilik statistik serta performa kedua tim musim ini, Liverpool diunggulkan sebelum laga dimulai dengan kualitas pemain yang mereka miliki - juga memiliki Mohamed Salah, terlebih Liverpool di liga (Premier League) baru kalah sekali.
Namun prediksi di atas kertas itu dimentahkan melalui performa solid dan efisien Newcastle arahan Eddie Howe. Dengan 34 persen penguasaan bola, Newcastle efektif mencetak dua gol dari 17 percobaan tendangan (enam tepat sasaran).
Baca Juga:
7 Fakta Menarik Usai Newcastle Menggulung Liverpool: The Magpies Akhiri Puasa Gelar 70 Tahun
Kalah Lawan Newcastle di Final, Arne Slot Bantah Liverpool Kelelahan
Hasil Final Piala Liga Inggris: Bungkam Liverpool 2-1, Newcastle United Raih Trofi Pertama
Dua gol diciptakan oleh Dan Burn (45') dan Alexander Isak (52') yang diperkecil gol Federico Chiesa (90+4'). Liverpool punya 66 persen penguasaan bola tapi hanya dua tendangan mereka yang tepat sasaran, salah satunya berbuah gol dari Chiesa.
Alhasil, Liverpool tersingkir di dua kompetisi, Liga Champions dan Piala Liga, setelah sempat ramai dengan pembicaraan quadruple. Sementara Newcastle mengakhiri penantian 70 tahun tanpa trofi besar di Wembley. Cerita menarik datang dari sosok Dan Burn.
Pekan Impian Dan Burn
Pekan lalu ditutup dengan manis oleh Dan Burn. Selang beberapa hari setelah dipanggil timnas Inggris oleh Thomas Tuchel, Burn mencetak gol yang menginisiasi kemenangan bersejarah Newcastle atas Liverpool.
Pekan seperti itu tidak diduga oleh Burn sebelumnya. Berusia 32 tahun, Burn tidak pernah membela timnas Inggris di segala level usia, dari tim muda hingga senior, namun berkat kerja keras dan kegigihannya bermain di Newcastle, Burn menerima 'hadiah'.
Tuchel menyertakan Burn ke dalam skuad timnas Inggris untuk jeda internasional Maret. Pemanggilan yang layak menurut Eddie Howe.
"Momen yang luar biasa bagi Dan. Tidak ada yang lebih pantas. Dia pria yang sangat inspiratif dan pemain yang berbakat," papar Howe baru-baru ini.
"Dia melakukannya dengan cara yang sulit, sebuah comeback sepak bola yang sesungguhnya. Dia adalah model profesional - sangat berkomitmen pada apa yang dia lakukan."
Dengan tinggi badan 2,01 meter, Burn punya keunggulan lebih pada duel bola udara dan itu terbukti melalui golnya ke gawang Liverpool. Posisinya jauh dari gawang Liverpool, tetapi Burn mampu mengarahkan bola ke sisi kanan gawang tanpa bisa dicegah Caoimhin Kelleher.
"Kami memiliki lima pemain yang berada di dekat gawang kami. Jika bola datang ke sana, kami memiliki lima pemain terkuat untuk menyerang bola," tutur Arne Slot, pelatih Liverpool, mengomentari gol pertama Newcastle.
"Biasanya seorang pemain berlari ke zona tersebut. Biasanya, dan saya pikir dia (Burn) pengecualian, saya belum pernah melihat dalam hidup saya seorang pemain dari jarak sejauh itu menyundul bola dengan begitu kuat ke sudut jauh. 99 dari 100 kali itu tidak akan menghasilkan gol.
"Penghargaan untuknya, dia salah satu dari sedikit pemain yang dapat mencetak gol dari jarak itu dengan kepalanya."
Dipanggil ke timnas Inggris jika sudah memiliki caps bukan merupakan hal yang baru, tetapi itu berbeda untuk Burn yang banyak menghabiskan waktu dalam kariernya di klub seperti Darlington, Yeovil Town, Birmingham City, Wigan Athletic sebelum gabung Newcastle pada 2022.
Wajar apabila Dan Burn pada akhirnya menjadikan mimpi sebagai kenyataan hingga ia tak ingin tidur.
"Saya pernah mengalami minggu-minggu yang lebih buruk. Saya tidak ingin tidur karena saya merasa seperti sedang bermimpi dan semuanya akan menjadi kebohongan," tambah Dan Burn.
"Saya tidak mengalaminya banyak kali jadi saya menyimpannya untuk acara besar. Saya merasa aneh, saya merasa mati rasa saat ini. Saya akan menjadi yang pertama di sana besok (di sesi latihan Inggris) pukul 8," urainya.