ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Perubahan pelatih dari Paulo Fonseca ke Sergio Conceicao sempat memberikan asa untuk AC Milan. Il Rossoneri merasakan dampak instan kala memenangi Piala Super Italia, namun, setelahnya Milan menjadi tim pesakitan.
Melalui periode yang sama dari masalah masa lalu Milan, tim bermain inkonsisten dan kalah di dua laga terakhir Serie A hingga mereka gagal mendekat ke zona Eropa. Milan saat ini menempati peringkat delapan klasemen dengan 41 poin, terpaut delapan poin dengan Juventus (peringkat empat) dan enam poin dari Lazio (peringkat lima).
Jelang laga berikutnya di Serie A melawan Lazio di San Siro, Senin (03/03) pukul 02.45 dini hari WIB, Sergio Conceicao tak memberikan opsi lain bagi timnya selain untuk menang.
Baca Juga:
Tekanan Makin Berat, Sergio Conceicao Berjanji Terus Berjuang demi AC Milan
Prediksi dan Statistik AC Milan Vs Lazio: Kalah Lagi, Rossoneri?
Jika Gagal Capai Target Tertentu, AC Milan Punya Hak Putus Kontrak Sergio Conceicao
"Menang, menang, menang, menang. Itulah yang kami inginkan. Kami tahu tanggung jawab saat ini, kami sadar akan apa yang terjadi dan baik melalui kesalahan kami sendiri atau kesalahan orang lain yang tidak dapat kami kendalikan, hasilnya negatif," ucap Conceicao dikutip dari Football-Italia.
"Kami tidak bisa terpaku pada kemalangan kecil, itulah hidup. Kami harus memperbaiki apa yang tidak berjalan dengan baik dan membuahkan hasil, tidak ada cara lain."
Memahami Penderitaan Fans Milan
Berpesan kepada fans Milan, Conceicao menegaskan bahwa ia juga menderita saat Milan kesulitan dan kalah hingga ia sering marah, mengeluh selepas laga berakhir.
"Saya merasa tidak enak ketika keadaan tidak berjalan baik. Saya benci kalah. Penderitaan saya sama dengan penderitaan yang dirasakan para penggemar. Jadi ketika saya sedikit mengomel di akhir pertandingan, itu muncul karena keinginan untuk menang," tegas Conceicao.
Tiga aspek juga harus ditingkatkan Milan untuk bermain di level berbeda yakni: taktik, fisik, dan mental.
"Tugas saya adalah menciptakan lingkungan seperti ini di ruang ganti. Saya sungguh-sungguh percaya. Kami telah memenangkan satu trofi yang kami perjuangkan, Piala Super Italia, dan masih berlaga di Coppa Italia. Kami memiliki 12 pertandingan yang harus dihadapi dan harus sedikit berbeda di setiap level: taktis, fisik, dan mental," imbuh Conceicao.
"Mentalitas harus berada pada 1.000 persen dari detik pertama hingga detik terakhir pertandingan. Sekitar 80 persen gol yang kami terima melibatkan sesuatu yang aneh, yang biasanya hanya Anda lihat sekali dalam satu musim. Momen-momen ini akan berlalu dengan kerja keras," pungkas pelatih asal Portugal tersebut.