ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Sir Jim Ratcliffe, selaku pemilik INEOS dan 25 persen saham Manchester United, menyesal karena tidak cepat mengambil keputusan untuk memecat Erik ten Hag. Ratcliffe mengakui sempat berpikir sebelum mengambil keputusan karena skuad sudah dibangun untuk Ten Hag sebelumnya.
Pada akhirnya, keputusan dibuat Man United pada November 2024 yang kemudian menunjuk Ruben Amorim sebagai suksesor Ten Hag. Keputusan yang dibuat manajemen itu menuai kritik karena kejanggalan pada situasi pelatih dari Belanda tersebut.
Usai memenangi Piala FA musim lalu, Ten Hag kontraknya diperpanjang dan kemudian setelah sembilan laga berlalu di musim 2024-2025 ia dipecat. Alhasil, Man United mengeluarkan uang yang seyogyanya tak perlu dikeluarkan untuk membayar kompensasi.
Baca Juga:
Puasa Gol 3 Bulan, Rasmus Hojlund Dapat Dukungan dari Legenda Manchester United
Erik ten Hag (Foto: Getty Images)
Melihat kembali momen tersebut, Ratcliffe mengaku menyesal telat memecat Ten Hag dan tidak menunjuk Amorim lebih cepat hingga ia dapat beradaptasi dengan klub barunya.
"Masih terlalu dini bagi kami untuk membuat keputusan besar dalam kenyataan. Cukup sulit untuk mengekstrak kinerja Erik dari struktur di sekitarnya," terang Ratcliffe dikutip dari Sky Sports.
"Apakah kinerja yang tidak menentu itu merupakan fungsi Erik, atau apakah itu fungsi organisasi? Dan kami tidak dapat benar-benar menjawab pertanyaan itu dengan pasti, saya kira, jadi kami memberi Erik keuntungan dari keraguan."
"Ya, itu adalah keputusan yang salah. Kami membuat keputusan yang salah. Itu adalah kesalahan. Jadi ya, saya kira dalam hal itu saya menyesalinya."
Keterlibatan Erik ten Hag di Bursa Transfer
Kala Ten Hag melatih tim dari 2022 hingga 2024, ia juga terlibat pada bursa transfer pemain dengan memilih pemain yang diinginkannya. Hal tersebut yang menjadi alasan di dalam skuad Man United saat ini, ada nama-nama yang pernah bekerja dengannya.
Semisal Noussair Mazraoui, Matthijs de Ligt, Andre Onana, Lisandro Martinez, Antony (dipinjamkan ke Real Betis), hingga pemain Belanda seperti Joshua Zirkzee.
Tidak semua pembeliannya buruk, tetapi beberapa nama kesulitan beradaptasi dengan permainan Man United era Amorim. Ratcliffe menuturkan keterlibatan Ten Hag pada seleksi pemain di eranya.
"Kami punya masalah dengan pelatih, apakah jawabannya ya atau tidak? Jadi, apakah kami melibatkan pelatih atau tidak melibatkan pelatih? Kami melakukannya," tambah Ratcliffe.
"Dia (Ten Hag) terlibat dalam diskusi, jadi dia memengaruhi. Maksud saya, keputusan tentang pemain baru atau pembelian bukanlah keputusan satu orang pada umumnya, bukan begitu? Itu adalah sekelompok orang yang memengaruhi keputusan itu dengan satu atau lain cara. Jadi ya, dia punya suara, itulah sebabnya ada satu atau dua pemain Belanda."