Sepak Bola Italia Diperbudak oleh Taktik, Terlalu Banyak Aturan untuk Pemain

4 hours ago 4
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Musim 2024-2025 menjadi tahun terakhir peramu taktik berusia 73 tahun, Claudio Ranieri, melatih. Ranieri datang di tengah musim menangani AS Roma dan menjadi juru selamat klub, membawa Il Giallorossi mengakhiri musim di urutan lima setelah sempat dekat dengan zona degradasi.

Memulai karier pada 1986, Ranieri telah malang melintang melatih klub di Eropa dari Cagliari, Napoli, Fiorentina, Valencia, Atletico Madrid, Chelsea, Juventus, Inter Milan, Leicester City, dan juga pernah melatih timnas Yunani.

Pandangannya mengenai sepak bola luas karena wawasan dan pengalaman yang telah dimilikinya dari sepak bola di Eropa, khususnya di luar Italia. Memberikan pendapatnya mengenai sepak bola Italia, Ranieri menuturkan pendapat menarik soal sepak bola Italia di Serie A.

Menurutnya, sepak bola Italia diperbudak oleh taktik dan acapkali pemain tidak bebas, bak terkurung dalam kurungan, karena harus mengikuti aturan atau sistem tertentu.

Baca Juga:

Italia Dibantai Norwegia, Luciano Spalletti Akan Curhat ke FIGC

Joey Pelupessy Bocorkan Klub Baru Jay Idzes, Raksasa Serie A Italia

Kalahkan AC Milan dan Raih Titel Coppa Italia, Pencapaian Bologna Jadi Hadiah Spesial untuk Vincenzo Italiano

"Menurut saya, di Italia, kami sangat terikat dengan taktik, sehingga pemain-pemain berbakat datang ke sini dan kesulitan untuk berintegrasi. Di Inggris dan Prancis, taktik itu penting, tetapi tidak seistimewa di Italia," ujar Ranieri dikutip dari Football-Italia.

"Di sana, saya akan mengemukakan beberapa konsep dasar dan kemudian mencoba menggabungkannya, setelah mengidentifikasi karakteristiknya. Di Italia, kami terlalu membatasi pemain."

"Pada saat yang sama, jangan dengarkan mereka yang mengklaim bahwa kami fokus pada Catenaccio, karena ketika Anda melihat lawan yang jauh lebih kuat dari Anda, maka Anda harus menjaga 10 pemain di belakang bola."

"Jadi ya, kami bisa menjadi orang Italia dan tidak melupakan diri sendiri, tetapi juga tetap membuka mata dan pikiran terhadap ide-ide lain," tambah Ranieri.

Claudio Ranieri, Kandidat Pengganti Luciano Spalletti di timnas Italia

Read Entire Article
Penelitian | | | |