ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Manchester United menunjukkan konsistensi ketika bermain melawan tim-tim besar lainnya di Premier League. Kendati tidak konsisten meraih kemenangan, Red Devils membuat Arsenal frustrasi di Old Trafford, Minggu (09/03) malam WIB dalam perburuan titel Premier League.
Bruno Fernandes mencetak gol dari tendangan bebas (45+2') sebelum dibalas oleh Declan Rice (74'). Arsenal memiliki 69 persen penguasaan bola serta 17 tendangan (enam tepat sasaran) tapi tidak efisien mencetak gol.
Hasil itu memastikan Man United tanpa kemenangan di enam laga terakhir lawan Arsenal di seluruh kompetisi (dua kali imbang, empat kali kalah). Menjadi catatan terpanjang sejak April 1999. Arsenal juga gagal memenangi tiga laga melawan tim-tim yang berada di urutan 15 Premier league atau bawah saat laga dimulai.
Baca Juga:
Hasil Premier League: Ditahan Manchester United 1-1, Arsenal Semakin Sulit Kejar Liverpool
Hadapi Manchester United, Mikel Arteta Kantongi Resep untuk Kembali Pesta Gol
Manchester United Vs Arsenal: Pertandingan Ke-200, Mikel Arteta Inginkan Kemenangan di Old Trafford
Arsenal semakin tertinggal dengan Liverpool dalam perburuan titel Premier League yang terakhir dimenangi pada 2004. Arsenal saat ini terpaut 15 poin (55 poin) dari The Reds. Wajar apabila Mikel Arteta frustrasi.
Mikel Arteta Frustrasi, Ruben Amorim Tak Puas

Dengan penguasaan bola yang dimiliki Arsenal, Mikel Arteta frustrasi timnya tak dapat memenangi pertandingan. Malah, menurutnya Arsenal bisa saja kalah jika David Raya tidak tampil heroik mengamankan gawangnya.
"Sungguh membuat frustrasi karena tidak memenangkan pertandingan dengan semua yang telah kami lakukan, terutama di babak pertama, 43-44 menit pertama, bagaimana kami mendominasi setiap aspek permainan, kontrol penuh," tutur Arteta di laman resmi Arsenal.
"Mereka tidak bisa keluar dan saya merasa mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu, kami membuka peluang bagi mereka untuk memenangkan pertandingan."
"Kami memberikan beberapa bola yang sangat tidak biasa dan hal-hal yang sangat mendasar dilakukan dengan sangat buruk. Meskipun kami memiliki tiga peluang besar, kenyataannya adalah bahwa David menyelamatkan kami dan pada akhirnya, kami bisa saja kalah dalam pertandingan.
Sementara Ruben Amorim tak puas dengan permainan Man United. Ia menginginkan sepak bola yang proaktif ketimbang bertahan dalam (low block) dan mengandalkan transisi bermain.
"Ketika Anda melatih Manchester United Anda tidak bisa terlalu sering bermain seperti itu. Targetnya adalah untuk memenangi pertandingan," tambah Amorim seperti dikutip dari @centredevils.
"Saya tahu terkadang itu membuat fans frustrasi tapi ketika Anda mencetak gol dan memiliki peluang maka pertandingan berubah. Terkadang, kami harus melakukan hal yang tidak populer pada akhirnya, kami butuh poin. Sudah jelas klub tidak akan mati. Di masa depan kami tidak akan bermain seperti (bertahan rendah)."
Arteta pun meneruskan komentar Amorim dan menegaskan bukan niatan pelatih asal Portugal tersebut untuk bermain bertahan di Old Trafford, mengandalkan serangan balik.
"Saya pikir dia (Amorim) menyebutkannya dan sangat jelas bahwa dia tidak ingin memainkannya, tetapi dengan cara kami mendominasi permainan, mereka tidak punya pilihan lain, dan kemudian mereka mencetak gol dan memanfaatkannya. Kami tidak mampu mencetak gol kedua," urai Arteta.