Final Piala Liga: Kutukan Gipsi dan 70 Tahun Penantian Trofi Newcastle United

11 hours ago 9
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Final Piala Liga Inggris 2024-2025 akan dimainkan di Wembley, Minggu (16/03) pukul 23.30 WIB. Liverpool akan bermain melawan Newcastle United dengan motivasi tambahan yang berbeda. The Reds berpotensi meraih trofi pertama musim ini.

Selain bertarung merebutkan titel Premier League, Liverpool juga memiliki kans memenangi trofi pertama di musim debut Arne Slot melatih klub. Slot dengan tegas menuturkan hasrat Liverpool untuk memenanginya.

"Anda memainkan pertandingan seperti ini untuk menang, dan itulah yang akan kami coba lakukan," tegas Slot dikutip dari BBC Sport.

"Dan kami sangat menantikannya, untuk bermain di final lagi, karena Anda tidak bisa menganggap remeh final, terutama di negara ini dengan begitu banyak tim hebat yang terlibat dalam setiap turnamen."

Baca Juga:

Prediksi dan Statistik Liverpool Vs Newcastle United: Trofi Pertama untuk Arne Slot atau Akhir Penantian The Magpies

Legenda Manchester United Prediksi Liverpool Menekuk Newcastle 2-0

3 Alasan Chelsea Akan Mengalahkan Arsenal dan Mempercepat Pesta Juara Liverpool

"Jadi kami berharap dapat menjadi bagian darinya, dan jika Anda menjadi bagian darinya, tentu saja Anda ingin dan mencoba memenangkannya. Namun, mungkin itulah yang diinginkan Newcastle juga."

Kutukan dan 70 Tahun Penantian Newcastle United

Newcastle United kala juara Piala FA 1955 (Laman Resmi Newcastle United)

Piala Liga bahkan memiliki nilai lebih bagi Newcastle untuk diperjuangkan. The Magpies sudah 70 tahun tidak meraih trofi besar sejak menjadi juara Inter-Cities Fairs Cup yang notabene menjadi cikal bakal dari Liga Europa.

Sejak memenanginya pada 1969, 30 tim-tim Liga Inggris telah meraih trofi. Newcastle juga tak memenangi trofi domestik selama 70 tahun sejak terakhir menjadi juara di Piala FA 1955, lima tahun sebelum Piala Liga dimainkan.

Menambah catatan tersebut, kesulitan Newcastle meraih trofi disinyalir terjadi karena kutukan Gipsi ketika kaum Gipsi diusir di tanah Newcastle di masa lalu. Kabarnya, Gipsi mengutuk Newcastle dan klub sudah kalah lima kali beruntun di final yang dimainkan di Wembley.

Eddie Howe, pelatih Newcastle, tidak mau berpikir demikian tetapi ia ingin mengubah nasib Newcastle yang dinilainya sudah terbiasa dengan laga-laga besar.

"Saya tidak setuju dengan cara berpikir seperti itu. Tidak selalu ada hasil yang negatif. Saya paham rekor final tidak bagus, tetapi saya menganggap kami lolos ke Liga Champions, saat kami harus berjuang keras di akhir musim," tutur Howe dikutip dari BBC Sports.

"Kami harus berjuang keras untuk lolos dan akhirnya berhasil. Jadi, ada contoh di mana kami benar-benar sukses dan bahkan mencapai final bukanlah hal yang mudah. Sangat sulit untuk mencapainya."

"Sekarang kami sudah di sana, kami hanya ingin bermain dengan kemampuan dan kemampuan maksimal kami. Nasib ada di tangan kami sendiri. Saya bahkan tidak akan menggunakan kata yang Anda sebutkan, bukan dalam pola pikir itu, ini tentang kami memberikan penampilan yang hebat jika kami bisa. Berbicara tentang hasil lainnya (menang) — itu mengasyikkan."

Read Entire Article
Penelitian | | | |