ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Efisiensi anggaran dalam misi membangkitkan Manchester United di era INEOS terus terjadi. Wacana untuk memecat hingga 200 karyawan yang sebelumnya dibahas benar terjadi dan dikonfirmasi pihak klub melalui CEO Man United, Omar Berrada.
Dirumahkannya 200 karyawan itu dilakukan untuk menghemat anggaran demi melanjutkan misi pembangunan Man United. Itu melanjutkan 250 pemecatan yang sudah terjadi tahun lalu dan mengundang kritik dari publik.
INEOS, perusahaan milik Sir Jim Ratcliffe, melakukan perubahan radikan tersebut karena klub merugi, kehilangan banyak uang, selama lima tahun terakhir. Adapun langkah penghematan itu juga dilakukan sebelumnya dengan mengurangi pengeluaran di banyak hal.
Baca Juga:
Dibidik Manchester United, Geovany Quenda Dapat Pujian dari Bernardo Silva
Galeri Foto: Deklarasi Dewa United FC Menjadi 'Banten Warriors'
Ditahan Imbang Everton, Ruben Amorim Soroti Kelemahan Manchester United
Di antaranya seperti tidak lagi menjadikan Sir Alex Ferguson sebagai duta besar klub, memecat karyawan, serta kabar terbaru dari Jamie Jackson di Guardian dengan menutup kantin untuk staf di Old Trafford, juga mengganti makan siang gratis yang biasa diberikan dengan buah-buahan.
Dari Carrington yang notabene tempat latihan klub, pemain dari tim utama tetap mendapatkan makan siang gratis dan staf lainnya diberikan sup dan roti.
Pernyataan dari Omar Berrada
Seperti dilansir dari Mirror, Berrada membuat pernyataan soal efisiensi yang dilakukan tim peraih 20 titel Premier League. Terlebih karena klub merugi selama lima tahun terakhir.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk menempatkan Manchester United pada posisi terkuat untuk menang di seluruh tim putra, putri, dan akademi kami. Kami sedang memulai serangkaian langkah luas yang akan mengubah dan memperbarui klub," papar Berrada.
"Sayangnya, ini berarti mengumumkan potensi PHK lebih lanjut dan kami sangat menyesalkan dampaknya pada rekan kerja yang terdampak. Namun, pilihan sulit ini diperlukan untuk mengembalikan klub pada pijakan keuangan yang stabil."
"Kami telah kehilangan uang selama lima tahun berturut-turut. Ini tidak boleh terus berlanjut. Dua prioritas utama kami sebagai klub adalah memberikan kesuksesan di lapangan bagi para penggemar kami dan meningkatkan fasilitas kami. Kami tidak dapat berinvestasi dalam tujuan ini jika kami terus-menerus kehilangan uang."
"Pada akhir proses ini, kami akan memiliki klub sepak bola yang lebih ramping, gesit, dan berkelanjutan secara finansial, sambil terus memberikan layanan kelas dunia kepada mitra komersial kami yang berharga."
"Kami kemudian akan berada dalam posisi yang jauh lebih kuat untuk berinvestasi dalam kesuksesan sepak bola dan peningkatan fasilitas bagi para penggemar, sambil tetap mematuhi peraturan UEFA dan Premier League," urai Berrada.