Cerita Mantan Rekan Setim soal Ruben Amorim dan 'Badut' di Kamar Ganti Pemain

2 days ago 12
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Popularitas Ruben Amorim sebagai pelatih meningkat khususnya setelah ia menerima tawaran melatih Manchester United. Amorim, 40 tahun, menangani Red Devils pada November 2024 menggantikan Erik ten Hag yang dipecat klub.

Sebelumnya, Amorim menambah pengalaman pada karier kepelatihannya di Casa Pia, Braga B, Braga, dan Sporting CP. Bersama Sporting itu nama Amorim mulai didengar di Eropa, ia digadang-gadang sebagai pelatih dengan prospek masa depan cerah.

Dalam kurun waktu empat tahun di Sporting, Amorim memenangi dua titel Primeira Liga atau titel liga pada divisi teratas sepak bola Portugal. Beberapa pemain juga diorbitkannya seperti Viktor Gyokeres, Morten Hjulmand, dan Geovany Quenda.

Baca Juga:

Gigih Bermain meski Tengah Berpuasa Ramadan, Noussair Mazraoui Buat Kagum Ruben Amorim

Manchester United Menang Telak, Amorim Singgung Performa Garnacho dan Hojlund

Ruben Amorim Melihat Manchester United Sudah Alami Kemajuan

Karier kepelatihan Amorim itu turut diperhatikan banyak orang, salah satunya Roderick Miranda yang notabene mantan rekan setim Amorim di Benfica.

Terkejut dengan Karier Kepelatihan Ruben Amorim

Ruben
Ruben Amorim (x/ManUtd)

Amorim saat ini dikenal sebagai pelatih, tetapi pada medio 2003-2016 ia juga pernah menjalani profesi sebagai pemain, tepatnya sebagai gelandang dengan beberapa klub yang pernah dibelanya dari Belenenses, Benfica, Braga, dan Al-Wakrah.

Miranda pernah bersama dengan Amorim di Benfica dan mengaku tidak percaya melihat Amorim kini jadi pelatih. Sebab, Miranda melihat dulunya Amorim adalah 'badut' di kamar ganti pemain atau pemain dengan karakter yang lucu, unik dan menghidupkan suasana di kamar ganti.

"Saya tidak pernah menyangka dia (Amorim) akan menjadi pelatih! Bukan karena keterampilan sepak bolanya atau kecerdasannya, tetapi karena dia adalah badut ruang ganti," tutur Miranda kepada Flashscore Australia

"Dia memiliki kepribadian yang sangat menyenangkan dan selalu melakukan sesuatu untuk membuat orang tertawa."

"Ketika saya mendengar dia memulai sebagai pelatih, saya sedikit terkejut dan bertanya-tanya bagaimana orang yang bermain dengan saya bisa menjadi begitu serius!"

Namun, Miranda menilai Amorim dapat menjadi pelatih saat ini karena ia dahulu juga pemain yang cerdas, dapat bermain di banyak posisi.

"Tetapi dia adalah pemain yang sangat cerdas. Dia bisa bermain di banyak posisi berbeda, jadi mungkin itulah sebabnya dia adalah pelatih yang brilian, karena dia memiliki pemahaman yang sangat baik tentang permainan," urai Miranda.

Read Entire Article
Penelitian | | | |