ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia, tidak terkecuali di dunia sepak bola. Tekanan yang dirasakan para pemain, khususnya pemain muda saat ini bertambah dengan adanya media sosial (medsos).
Contoh kasus tersebut adalah Alejandro Garnacho. Winger berusia 20 tahun, yang sudah memiliki satu anak, kembali menjadi perhatian kala Manchester United menang 3-2 atas Ipswich Town di Premier League.
Garnacho ditarik keluar ketika Man United bermain dengan 10 pemain pasca Patrick Dorgu menerima kartu merah. Ia tidak menuju ke bangku cadangan dan langsung masuk ke lorong ganti pemain. Perhatian kepadanya pun semakin besar dengan unggahan foto dirinya berjalan keluar di medsos.
Baca Juga:
Terungkap, Alasan Lucu Alejandro Garnacho Meninggalkan Lapangan Lebih Dahulu
Kabur Aja Dulu Ala Alejandro Garnacho yang Mirip Tingkah Cristiano Ronaldo
Alejandro Garnacho dan 5 Pemain yang Perlu Berpikir Meninggalkan Manchester United

Soal itu, Ruben Amorim memiliki penjelasan setelah berbicara langsung kepada Garnacho.
"Ya, dia (Garnacho) datang ke saya. Lucu, keesokan harinya dia datang ke kantor saya. Saya melakukan penyelidikan dan dia pergi ke ruang ganti (pada laga kontra Ipswich) untuk mengganti pakaiannya karena dia basah," terang Amorim di laman resmi Man United.
"Dia menonton pertandingan di (tempat) yang berbeda, bukan di bangku cadangan, dan di akhir pertandingan dia pulang ke rumah jadi tidak ada masalah di sana. Tapi saya katakan kepadanya bahwa di Manchester United, semuanya penting dan persepsi di setiap klub sangat penting. Jadi, dia akan mentraktir makan malam untuk seluruh tim dan itu saja."
Medsos di Era Sepak Bola Modern
Berkaca dari kasus Garnacho, sorotan kepadanya besar karena ia membela Man United yang notabene salah satu klub dengan brand terbesar di dunia. Tekanan untuk tampil baik selalu ada untuk pemain di sana.
Tuntutan itu nyata dan kini para pemain muda juga menghadapi ujian di medsos. Menurut Amorim, situasi itu berbeda dari sepak bola di masa lalu. Pemain saat ini bisa tertekan dengan satu hal buruk yang menjadi viral di medsos meski memiliki banyak hal bagus di satu sisi berbeda.

"Saya rasa para pemain sekarang ini sangat berbeda. Sebelumnya, hanya ada dua surat kabar dan tidak lebih. Dengan media sosial, semuanya sangat berbeda. Mereka sangat fokus pada media sosial. Anda tidak dapat mengakses media sosial tanpa melihat berita atau foto atau jika Anda membaca sesuatu yang buruk, Anda fokus pada hal itu," imbuh Amorim.
"Anda dapat memiliki 100 hal yang baik, tetapi kemudian satu hal yang buruk dan Anda fokus pada hal yang buruk. Saya rasa ini sangat sulit bagi mereka, Anda dapat menyebutnya lunak, tetapi mereka memiliki akses terhadap kritik dan sangat sulit untuk menghadapinya. Mereka membutuhkan bantuan untuk menghadapinya, jadi ini adalah sepak bola modern, dan mereka harus siap untuk itu."