Ruben Amorim Tak Bisa Terus-terusan Memaksakan Sistem Bermainnya di Manchester United

2 days ago 13
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Performa naik turun yang diperlihatkan Manchester United di bawah arahan Ruben Amorim masih terus berlanjut. Teranyar, Red Devils kalah 0-1 melawan Tottenham Hotspur pada lanjutan laga Premier League melalui gol tunggal James Maddison.

Kekalahan itu menjadi kekalahan ke-12 Man United dari 25 laga Premier League. Itu menjadi rekor terburuk sejak musim 1973-1974 dan saat itu, Man United kalah 13 kali dari 25 pertandingan yang berujung dengan skenario yang ingin dihindari fans: degradasi.

Ancaman degradasi kian nyata jika melihat situasi terkini. Bruno Fernandes dan kawan-kawan berada di urutan 15 klasemen, terpaut 12 poin dengan dua tim yang berada di zona degradasi, Leicester City dan Ipswich Town.

Baca Juga:

Ancaman Degradasi Kian Nyata, Manchester United Diyakini Hanya Sekali Menang dari 13 Laga Tersisa

Hormati Kontrak dengan Manchester United, Casemiro Bertahan hingga 2026

Bikin Gol Kemenangan Tottenham Hotspur atas Manchester United, James Maddison Bungkam Kritik

Amorim, 40 tahun, bersikeras tidak akan mengubah sistem bermainnya yang sudah diterapkannya selama empat tahun di Sporting CP. Sistem itu pada formasi tiga bek dengan variasi 3-4-2-1. Namun, para pemain belum sepenuhnya memahami sistem bermain tersebut.

Dikritik Mantan Pelatih Timnas Inggris

Glenn Hoddle, eks pelatih timnas Inggris, menilai Amorim untuk mulai mencari alternatif taktik untuk skuad Man United saat ini. Menurutnya, skuad Man United yang tersedia saat ini tidak dapat menjalankan filosofi sepak bola Amorim dengan baik, khususnya dengan lubang besar di lini tengah.

Ruben Amorim (x/ManUtd)

"Saya melihat kekurangan dalam beberapa taktik yang ia lakukan dalam formasi itu dengan kelompok pemain ini. Jadi, jika itu tidak cocok untuk mereka, pertanyaan Anda adalah, 'Apakah Anda akan berubah? Apakah kami akan bermain dengan empat bek? Apakah kami akan bermain berbeda sehingga kami bisa menekan bersama?" papar Hoddle dikutip dari Manchester Evening News.

"Hari ini, mereka terlalu timpang dan Tottenham bisa lolos dengan mudah; mereka memiliki terlalu banyak ruang saat menguasai bola, terutama di babak pertama. 'Apakah Anda akan berubah' adalah pertanyaannya, bukan, 'Haruskah klub memecatnya?"

"Itu tidak akan menjadi pertimbangan. Ia (Amorim) memang membutuhkan dua atau tiga kesempatan. Ia mengatakan bahwa ia bekerja untuk para pemainnya dan bahwa ia ingin melindungi para pemainnya."

"Para pemain senang memenangkan pertandingan sepak bola. Apakah ini cara terbaik? 14 poin dari 42 yang mungkin (sejak pertandingan pertama Amorim), apakah itu pola untuk mengatakan bahwa ini akan mengeluarkan yang terbaik dari para pemain? Tidak, bukan. Semua orang bisa melihatnya."

"Anda harus menyesuaikan diri, Anda harus berubah. Jika Anda akan memainkan (Joshua) Zirkzee di depan, Anda harus melindungi posisi di sekelilingnya, jadi itu berarti memainkan empat bek dan bermain secara berbeda, sedikit berbeda, jika itu yang akan Anda mainkan."

Hoddle melihat Man United tak bertahan dengan baik dan juga melakukan pressing (menekan) kepada lawan secara konsisten.

"Ada banyak pertanyaan. Mereka bermain dengan tiga bek, biasanya dengan lima bek saat bertahan, di mana mereka tidak bisa mendapatkan tekanan," tambah Hoddle.

"Kebanyakan tim bermain dengan lima bek sekarang, mereka akan turun ke garis tengah dan menekan dan sulit dikalahkan. Itu berbeda, tetapi saya tidak melihatnya. Saya melihat separuh tim berada di antara menekan dan lima bek ini."

"Anda dapat mendorong lima bek ke belakang. Jika Anda menempatkan dua pemain sayap tepat di lapangan, mereka menjadi tiga bek tengah yang menjaga satu penyerang."

"Anda kalah jumlah dan Anda tidak dapat menekan. Ada lubang besar di sana untuk bermain melalui United dan saya berpikir, 'Tidak, jangan menunggu tahun depan. Para pemain ini, jika Anda ingin melindungi mereka, mereka menginginkan kepercayaan diri'. Mereka tidak sabar menunggu kemenangan berikutnya," urai Hoddle.

Read Entire Article
Penelitian | | | |