Pemain Keturunan Thailand Bisa Penjara dan Denda jika Main Melawan Singapura di Piala AFF 2024, Kok Bisa?

3 hours ago 3
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Ada hal menarik yang terjadi di skuad Thailand. Pemain keturunannya, Ben Davis, terancam penjara dan denda, jika membela The War Elephants melawan Singapura di Piala AFF 2024, kok bisa?

Thailand sudah mengumumkan 26 pemain yang akan membela The War Elephants pada ajang Piala AFF 2024. Thailand diperkuat sejumlah pemain muda. Nama-nama lama seperti Chanathip Songkrasin, Theerathon Bunmathan, Teerasil Dangda tidak masuk skuad.

Namun, Thailand diperkuat pemain muda kenyang pengalaman di Piala AFF ataupun SEA Games, yakni Supachok Sarachat hingga Teerasak Poeiphimai.

Selain itu, Thailand juga memanggil beberapa pemain keturunan, salah satunya Benjamin James Davis. Gelandang keturunan Inggris yang lahir pada 2000 itu saat ini bermain di klub Thaliland, Uthai Thani.

Baca Juga:

Lawan Pertama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Myanmar Diperkuat 8 Pemain Abroad

Kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Dapat Hukuman Komdis PSSI

Cerita menarik pun tersaji dari Ben Davis. Ia terancam penjara 3 tahun dan denda Rp150 juta lebih jika ke Singapura, menurut laporan media Singapura, The Straits Times.

Padahal, Thailand akan menghadapi tuan rumah Singapura pada Piala AFF 2024, 17 Desember mendatang. Thailand dan Singapura berada di Grup A bersama Kamboja, Malaysia, dan Timor Leste.

Hal ini disebabkan lantaran Ben Davis mendapat panggilan wajib militer di Singapura pada 18 tahun. Namun, ia meminta pengecualian untuk wajib militer, karena berstatus pemain Akademi Fulham, Inggris.

Akan tetapi, permintaan itu tak disetujui Pemerintah Singapura. Ia pun mencabut warga negara Singapura, demi karier sepak bolanya, dan terbebas dari wajib militer. Ben Davis mantap memilih Thailand. Darah Thailand mengalir dari sang ibu.

Ada peraturan yang dilanggar oleh Ben Davis, sehingga dirinya tak bisa menginjakan kaki di Singapura. Kemungkinan Ben Davis tak dibawa saat menghadapi Singapura.

Read Entire Article
Penelitian | | | |