ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Michelin akhirnya buka suara terkait kisruh penyebab kecelakaan Jorge Martin. Produsen ban asal Prancis ini mengaku temperatur ban menjadi alasan di balik kecelakaan Martin
Nasib malang menimpa Martin pada tes pramusim Sepang 2025. Pembalap Aprilia itu terlibat kecelakaan yang membuatnya cedera parah.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Martin mengalami patah tulang tangan kanan dan kaki kirinya. Pembalap asal Spanyol itu pun terpaksa dipulangkan ke negara asalnya demi menjalani operasi.
Atas kejadian ini, Aprilia langsung melakukan investigasi. Anehnya mereka tidak menemukan masalah pada motor dan pembalap. Bahkan temperatur ban pun tidak menunjukkan perubahan signifikan.
Baca Juga:
Honda Tatap MotoGP 2025 Dengan Wajah Baru
MotoGP 2025: Yamaha Kenalkan Motor Baru, Ada Hal Menarik dari Tim Satelitnya
Melihat keanehan ini, Michelin pun ikut turun tangan. Berbekal data dari Aprilia, mereka melakukan investigasi bersama demi mencari penyebab kecelakaan tersebut.
"Terima kasih kepada Aprilia. Mereka memberikan semua data. Di jam-jam terakhir kita bisa menganalisa semua data. Ada banyak data jadi cukup membutuhkan waktu," ucap Piero Taramasso selaku Manager Bagian Olahraga Roda Dua Michelin dikutip dari crash.net.
"Awalnya CEO Aprilia, Massimo Rivola mengatakan temperatur ban baik-baik saja. Namun ternyata ini hanya temperatur permukaan saja, di mana sangat beragam. Ini tergantung dari putaran motor," terang Piero.
"Temperatur ban belakang, dimana nilai yang digunakan untuk memahami ban bisa bekerja atau tidak, berasal dari temperatur lapisan dalam. Contohnya data yang datang dari sensor McLaren".
"Jadi kita analisa semua data ini. Kesimpulannya jelas, temperatur ban saat Martin keluar dari pit menjalani putaran sebelum kecelakaan kurang dari 15 derajat. Jadi kekurangan 15 derajat itu cukup besar," lanjutnya.
Hal ini jelas membahayakan. Sebab normalnya temperatur bagian dalam ban seharusnya tepat di suhu 90 hingga 100 derajat.
Tidak sampai disitu saja, Piero juga turut menganalisa suhu lintasan. Melalui data yang didapatkan, dia berpendapat kondisi lintasan saat itu turut andil dalam kecelakaan tersebut.
"Jadi ini merupakan parameter besar yang dikombinasikan dengan kondisi lintasan. Seingat saya sangat licin, berangin, dan dingin, hanya 30 derajat. Padahal normalnya di sini 50 derajat. Sempat terjadi hujan juga selama semalam," kata Piero.
"Jadi dengan kondisi yang buruk ditambah ban yang belum siap, menjadi alasan terjadinya kecelakaan itu," tandasnya.
Penulis: Bintang Rahmat