ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - INEOS, perusahaan milik Sir Jim Ratcliffe, sudah sepenuhnya mengatur transfer Manchester United di awal musim 2024-2025 (mulai dari musim panas). Sejauh ini sudah ada tujuh rekrutan baru di skuad arahan Ruben Amorim.
Pelatih asal Portugal baru mulai menangani Man United sejak November 2024, menggantikan Erik ten Hag. Itu membuat skuad Red Devils saat ini menjadi tim warisan dari Ten Hag, bukan pemain-pemain yang diinginkan Amorim.
Hasilnya, para pemain masih beradaptasi dengan sistem bermain Amorim dan sang pelatih belum menemukan formula terbaik.
Baca Juga:
Manchester United Main Buruk, Paul Scholes Kritik Pedas Taktik Ruben Amorim
Legenda Manchester United Sebut Marcus Rashford Terlihat Tidak Bahagia
Meresahkan, Performa Manchester United saat Bermain di Old Trafford
INEOS juga dikritik karena hanya mendatangkan dua pemain pada bursa transfer musim dingin 2025, padahal Amorim butuh pemain tambahan. Adanya aturan Financial Fair Play (FFP) di Premier League juga membuat klub tak leluasa bergerak.
Musim 2024-2025 masih berjalan dan BolaSkor.com akan menganalisis performa tujuh pemain yang diboyong INEOS untuk tim utama Man United.
1. Noussair Mazraoui (12,8 Juta Poundsterling)

Dibeli dari Bayern Munchen dengan harga yang relatif murah, Noussair Mazraoui memberi kontribusi dengan nilai yang lebih tinggi. Mazraoui, 27 tahun, sudah bermain 36 kali di seluruh kompetisi musim ini dengan catatan dua assists.
Berposisi sebagai bek kanan, Mazraoui juga dapat bermain di sisi kiri dan beradaptasi baik pada skema tiga bek (menjadi bek sayap). Bekerja sama baik dengan Amad Diallo meski permainannya juga tak konsisten.
Rating Noussair Mazraoui: 7/10
2. Matthijs de Ligt (42 Juta Poundsterling)
Lugas, berpengalaman, dan menghadirkan kekuatan fisik di lini belakang Man United. Sama seperti Mazraoui, Matthijs de Ligt direkrut dari Bayern Munchen pada musim panas 2024.
Berusia 25 tahun, De Ligt telah memainkan 31 laga di seluruh kompetisi musim ini dengan catatan satu gol. Musim pertama De Ligt sejauh ini tidak buruk dan juga tidak bagus, sebab permainannya juga inkonsisten.
Rating Matthijs de Ligt: 7/10
3. Leny Yoro (51,5 Juta Poundsterling)

Leny Yoro direkrut untuk investasi jangka panjang. Baru berusia 19 tahun, Man United merekrutnya dari Lille yang acapkali mengorbitkan pemain-pemain muda berbakat.
Memulai musim dengan lambat karena cedera panjang, Yoro belakangan banyak bermain dengan catatan 16 laga di seluruh kompetisi. Permainannya tidak spesial dan ia masih beradaptasi, tapi fans sudah dapat melihat talenta yang dimiliki Yoro.
Rating Lenny Yoro: 6/10
4. Joshua Zirkzee (35 Juta Poundsterling)
Musim yang naik turun bagi Joshua Zirkzee. Pemain asal Belanda diboyong dari Bologna usai membawa tim lolos ke Liga Champions. Bermain di Inggris tak mudah bagi Zirkzee, yang sudah mencetak lima gol dan memberikan dua assists dari 36 laga di seluruh kompetisi.
Sebagai penyerang, pemain berusia 23 tahun acapkali dikritik karena lambat dalam pergerakannya. Positifnya, Zirkzee tipe striker yang menjadi penghubung serangan dan talentanya masih dapat berkembang.
Rating Joshua Zirkzee: 5/10
5. Manuel Ugarte (42 Juta Poundsterling)

Pernah bekerja dengan Amorim di Sporting CP membantu pemain asal Uruguay. Manuel Ugarte, 23 tahun, menjadi pemain penting di lini tengah dengan kemampuannya bertahan, melapis lini belakang, serta melakukan pressing dan coba merebut bola.
Ugarte sudah bermain 29 kali di seluruh kompetisi dengan catatan satu assist. Namun, eks pemain Paris Saint-Germain (PSG) juga tak selalu konsisten bermain.
Rating Manuel Ugarte: 8/10
6. Ayden Heaven (1,5 Juta Poundsterling)

Seperti Chido Obi-Martin, Ayden Heaven diboyong Man United dari akademi Arsenal. Bedanya, Heaven (18 tahun) diplot untuk tim utama dan ia berposisi sebagai bek tengah.
Menilai Heaven mustahil dilakukan saat ini, mengingat ia belum bermain untuk tim utama Man United. Hadirnya Heaven menambah kedalaman tim di lini belakang.
Rating Ayden Heaven: -
7. Patrick Dorgu (25 Juta Poundsterling)

Patrick Dorgu sudah memainkan debutnya pasca ditransfer dari Lecce saat melawan Leicester City di Piala FA. Penampilannya tidak spesial, tetapi Dorgu memperlihatkan enerji kala membantu serangan dan juga membantu tim bertahan.
Baru berusia 20 tahun, Dorgu dapat mengembangkan level bermainnya di bawah arahan Amorim, terutamanya jika ia bermain di posisi terbaiknya: bek kiri.
Rating Patrick Dorgu: -