ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Datang dan melatih klub di tengah musim tidak mudah. Contoh itu dapat terlihat jelas dari kesulitan besar yang dialami pelatih asal Portugal berusia 39 tahun, Ruben Amorim, di Manchester United.
Alih-alih membaik pasca Man United memecat Erik ten Hag, Red Devils masih mengalami kesulitan tampil baik terutamanya karena pemain-pemain masih beradaptasi dengan gaya main yang diterapkan Amorim.
Man United menelan tiga kekalahan beruntun di seluruh kompetisi, saat ini berada di papan bawah klasemen, urutan 14, dan hanya berjarak delapan poin dari zona degradasi.
Amorim baru melatih Man United selama sebulan pasca meninggalkan Sporting Lisbon, tetapi ia sadar dirinya bukan tidak mungkin untuk dipecat jika performa tim tak jua membaik. Faktanya, Man United sulit meraih kemenangan.
Baca Juga:
Dukung Ruben Amorim, Cristiano Ronaldo Klaim Masalah Manchester United Bukan Hanya Pelatih
Ruben Amorim Jadi Oase di Tengah Gurun Manchester United
3 Penyebab Manchester United Tetap Jeblok Meskipun Telah Diambil Alih Ruben Amorim
"Saya tahu bisnis yang saya jalani. Manajer Manchester United tidak akan pernah merasa nyaman, apapun yang terjadi," ucap Amorim dikutip dari TalkSport.
"Saya tahu jika kami tidak menang, terlepas dari apakah mereka membayar klausul pembeliannya atau tidak, saya tahu bahwa setiap manajer berada dalam bahaya. Saya menyukainya karena itulah tugasnya, jadi saya memahami pertanyaannya."
"Anda bisa berargumentasi bahwa saya sudah berada di sini selama satu bulan dan saya sudah menjalani empat (sesi) latihan, namun kami tidak menang. Itulah kenyataannya dan saya cukup nyaman dengan hal itu."
Dengan tekanan seperti itu, Amorim hanya bisa fokus melakukan pekerjaannya untuk membangkitkan Man United.
"Tidak ada gunanya membicarakan hal itu atau memikirkan hal itu (dipecat). Saya di sini dan harus fokus pada pekerjaan. Merupakan bagian dari sepak bola untuk mengalami momen-momen sulit seperti ini. Saya sudah tahu itu akan sulit," imbuh Amorim.
"Anda berharap untuk memenangkan lebih banyak pertandingan, memiliki pemain yang lebih percaya diri untuk menjual idenya dan bekerja serta meningkatkan keadaan. Saat ini sangat sulit."
"Kami harus bertahan agar punya waktu dan kemudian meningkatkan tim," urai Amorim.