ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Manchester United berbenah dengan upaya merombak skuad yang ideal untuk Ruben Amorim. Di tengah pencarian pemain baru, juga melepas pemain dari skuad terkini, Red Devils juga memikirkan kontrak pemain.
Hal tersebut terlihat dari perpanjangan kontrak penyerang sayap asal Pantai Gading, Amad Diallo. Man United memperpanjang kontraknya hingga 2030 dan itu jadi bukti keyakinan klub kepada pemain yang sudah direkrut sejak 2021.
Sempat dipinjamkan ke Rangers dan Sunderland, Diallo (22 tahun) saat ini menjadi pemain andalan Amorim pada posisi bek sayap kanan hingga penyerang sayap. Diallo berkaki kidal, cepat, dan menjadi momok bagi pertahanan lawan dengan pergerakannya.
Terlebih, Diallo juga pekerja keras yang acapkali sering membantu tim dalam fase bertahan. Melihat kontrak baru Diallo, Paul Parker, mantan pemain Man United, melihat kesamaan Diallo dengan legenda Man United, Ryan Giggs.
Baca Juga:
Teken Kontrak Baru, Amad Diallo Diikat Manchester United hingga 2030

Sama-sama berkaki kidal, Giggs dahulu juga berposisi sebagai penyerang sayap sebelum bertransformasi jadi gelandang tengah di usia senja.
"Amad sempurna. Wow. Dia benar-benar mengingatkan saya pada Giggs dalam sikap dan cara bermainnya. Dia menghadapi pemainnya, dan dia selalu menjadi salah satu pemain terbaik di lapangan," tutur Parker memuji Diallo, membandingkannya dengan Giggs, dikutip dari Mirror.
"Sikapnya bagus, dan dia akhirnya menambah angka (statistik) juga. Dia memiliki produk akhir yang bagus."
Parker pun tidak habis pikir Diallo jarang diberikan kesempatan bermain ketika Man United dilatih Erik ten Hag.
"Saya sudah mengatakan sejak awal ketika dia (Diallo) kembali dari Sunderland (masa pinjaman) bahwa dia harus bermain, dan masuk akal jika dia tidak senang dengan kurangnya menit bermain," tambah Parker.
"Orang-orang tidak melihatnya, begitu pula pelatihnya. (Ten Hag). Sekarang, dia menunjukkan kepada semua orang bahwa dia cukup bagus untuk bermain, minggu demi minggu."
"Dia serba bisa, yang membantu tim, tapi kemampuan menyerangnya sangat unik. Kami perlu memanfaatkan hal itu, baik sebagai gelandang serang atau pemain sayap - bukan sebagai bek sayap," urai Parker.