Alasan Aturan Gol Tandang Tidak Berlaku Lagi di Kompetisi Eropa

1 week ago 27
ARTICLE AD BOX

BolaSkor.com - Paris Saint-Germain (PSG) memetik kemenangan 1-0 saat tandang ke markas Arsenal pada leg pertama semifinal Liga Champions. Ada masanya kemenangan tandang seperti ini akan sangat menguntungkan PSG.

Gol tandang memang sudah cukup lama menjadi warna tersendiri di kompetisi Eropa. Banyak drama yang terjadi karena aturan ini.

Aturan gol tandang sebenarnya sudah digunakan selama lebih dari seratus tahun. Namun aturan ini pertama kali dikenalkan pada kompetisi Piala Winners 1965-1966.

Baca Juga:

Arsenal Harus Melakukan Sesuatu yang Spesial di Paris jika Ingin ke Final

Liga Champions: Mikel Arteta Klaim Arsenal Tidak Pantas Kalah Melawan PSG

Wayne Rooney Anggap Suporter Turut Sebabkan Arsenal Kalah Kontra PSG

Gol Ousmane Dembele (uefa.com)

Gagasan di balik aturan gol tandang adalah agar tidak lagi membutuhkan laga penentu ketiga di tempat netral dan untuk mendorong tim tampil ofensif saat main tandang.

Aturan Dihapus 2021

Aturan gol tandang dihapus dari kompetisi naungan UEFA pada Juni 2021. Perubahan aturan dilakukan sebagai hasil rekomendasi dari Komite Kompetisi Klub UEFA.

Dengan dihilangkannya aturan gol tandang, pertandingan sistem gugur Eropa yang berakhir imbang setelah kedua leg berlanjut ke perpanjangan waktu dan kemudian adu penalti.

"Aturan gol tandang telah menjadi bagian dari kompetisi UEFA sejak diperkenalkan pada 1965," kata Presiden UEFA Aleksander Ceferin.

"Namun, pertanyaan tentang penghapusannya telah diperdebatkan di berbagai pertemuan UEFA selama beberapa tahun terakhir. Meskipun tidak ada pandangan bulat, banyak pelatih, penggemar, dan pemangku kepentingan sepak bola lainnya menyatakan lebih memilih aturan tersebut dihapuskan."

"Dampak aturan tersebut sudah bertentangan dengan tujuan awalnya karena, pada kenyataannya, aturan tersebut justru mencegah tim tuan rumah, khususnya pada leg pertama, untuk menyerang, karena mereka takut kebobolan gol yang akan memberi lawan mereka keuntungan krusial."

"Ada pula kritik atas ketidakadilan, khususnya pada perpanjangan waktu, dengan mewajibkan tim tuan rumah mencetak dua gol saat tim tandang telah mencetak gol," terang Ceferin.

Menurut UEFA, kemenangan kandang menurun dari 61 persen pada pertengahan 1970-an menjadi 47 persen pada 2020-2021.

Sedangkan rata-rata gol kandang per pertandingan juga menurun dari 2,01 menjadi 1,58.

Read Entire Article
Penelitian | | | |