ARTICLE AD BOX
BolaSkor.com - Derby della Madonnina yang mempertemukan AC Milan melawan Inter Milan akan tersaji pada Senin (3/2) pukul 00.00 WIB. Berdasarkan sejarah panjang pertemuan kedua tim, ada sejumlah momen bersejarah yang tercipta.
Milan dan Inter adalah dua tim yang berasal dari satu kota. Tak pelak, persaingan antara kedua tim terasa di dalam dan luar lapangan.
Sepanjang sejarah pertemuan kedua tim, ada sejumlah momen yang menjadi sejarah. Kejadian-kejadian itu menggambarkan persaingan ketat antara Milan dan Inter.
Baca Juga:
Prediksi dan Statistik AC Milan Vs Inter Milan: Kesempatan Balas Dendam Nerazzurri
Liga Champions: Hanya Kebobolan Satu Gol dan Tembus Empat Besar, Inter Milan Gelar Perayaan
Berikut adalah sembilan momen bersejarah pada Derby della Madonnina.
Pencetak Gol Pertama Derby Della Madonnina pada Ajang Resmi
Laga derby Della Madonnina perdana yang tersaji pada kompetisi resmi tercipta pada 1909. Saat itu, AC Milan dan Inter Milan bermain di Prima Divisione, setara Serie A saat ini.
Pertandingan dimenangi AC Milan dengan skor 3-2. Gol pertama yang terjadi pada laga tersebut tercipta ketika pertandingan berjalan 25 menit.
Gelandang AC Milan, Attilio Trere, menjadi pemain pertama yang mencetak gol perdana pada Derby Della Madonnina. Uniknya, gol tersebut hanya satu dari dua gol yang Trere cetak bersama Il Diavolo Rosso.
Ernesto Cucchiaroni Terpeleset Jeruk Limau
Empat Derby Della Madonnina berlangsung pada musim 1957-1958. Masing-masing tercipta dalam dua pertandingan Serie A dan Coppa Italia.
Pertemuan pertama kedua kesebelasan dimenangi Milan berkat gol Guido Vincenzi. Menariknya, AC Milan berpeluang menyamakan kedudukan andai Ernesto Cucchiaroni mengonversi penalti menjadi gol.
Rupanya, penyerang Inter Milan, Benito Lorenzi, menaruh jeruk limau pada area penalti ketika wasit sedang tidak melihat. Hasilnya, Cucchiaroni pun terpeleset ketika menjalankan tugasnya.
Gol Aneh Sandro Mazzola
Ketika memenangi Scudetto 1962-1963, Sandro Mazzola menjadi pemain Inter Milan paling menonjol. Mazzola mencetak 10 gol dalam 23 pertandingan kala itu.
Satu di antara gol Sandro Mazzola tercipta pada derby Della Madonnina. Penyerang legendaris Inter Milan tersebut mencetak gol ketika pertandingan berjalan 13 menit.
Proses terjadinya gol tersebut cukup unik, karena pemain AC Milan belum menyentuh bola sama sekali kala itu. Sandro Mazzola berhasil memanfaatkan bola umpan Beniamino Di Giacomo dengan baik.

Sundulan Penentu Mark Hateley
Musim 1983-1984 merupakan tahun kedua AC Milan setelah kembali dari Serie B. Tentunya kondisi itu berbanding terbalik dengan Inter Milan yang memiliki skuat berlimpah pemain bintang.
Hasilnya, Inter Milan lebih diunggulkan di atas kertas. Namun, AC Milan yang tertinggal lebih dulu lewat gol ALessandro Altobelli mampu memenangi pertandingan dengan skor 2-1.
Penyerang asal Inggris, Mark Hateley, menjadi penentu kemenangan AC Milan. Hateley menyundul bola umpan Pietro Paolo Virdis yang cukup tinggi ke gawang Inter Milan kawalan Walter Zenga.
Cerawat Mengenai Dida
Perempat final Liga Champions 2004-2005 menjadi satu di antara derby Della Madonnina terpanas sepanjang sejarah. Saat itu, pendukung Inter Milan melempar suar api ke lapangan.
Hal itu disebabkan keputusan wasit yang dianggap merugikan Inter Milan. Rupanya, satu di antara suar api yang dilempar ke lapangan mengenai kiper AC Milan saat itu, Dida.
Kondisi yang tidak kondusif membuat wasit Markus Merk asal Jerman menghentikan pertandingan. Hasilnya, AC Milan pun dinyatakan sebagai pemenang laga.
Gol Kilat Sandro Mazzola
Sandro Mazzola menandai kiprahnya di Derby della Madonnina dengan sebuah rekor. Mantan penyerang andalan Inter itu tercatat sebagai pencetak gol tercepat dalam sejarah duel duo Milan.
Momen itu terjadi pada Februari 1963. Mazzola membobol gawang Milan hanya 13 detik setelah kick off dilakukan.
Gol ini tidak terjadi secara kebetulan. Para pemain Inter bermain umpan pendek dari kaki ke kaki hingga diselesaikan Mazzola lewat tembakan keras dari kotak penalti.
Sampai saat ini, belum ada pemain lain yang mampu mematahkan rekor Mazzola. Posisi kedua ditempati Jose Altafini yang membobol gawang Inter hanya 25 detik usai kick off pada 26 Maret 1961.

Mind Games Ibrahimovic vs Julio Cesar
Pemandangan menarik tersaji pada Derby della Madonnina edisi 6 Mei 2012. Saat itu Zlatan Ibrahimovic dan Julio Cesar terlibat mind games pada situasi tendangan penalti.
Milan mendapat hadiah penalti jelang babak pertama berakhir setelah Julio Cesar melanggar Kevin-Prince Boateng di kotak terlarang. Saat itu kedudukan 1-0 untuk Inter.
Ibrahimovic pun maju sebagai algojo penalti. Namun sebelum melakukan eksekusi, ia mendapat pesan dari Julio Cesar untuk menembak ke arah tengah.
Ibrahimovic kemudian menembak keras ke sisi kiri bawah. Ia kemudian merayakan gol sambil tersenyum ke arah Julio Cesar.
"Julio Cesar berkata kepada saya sebelum penalti untuk menembak keras ke tengah gawang. Jadi setelah saya mencetak gol, saya berkata tidak kepadanya dan sebagai gantinya saya mencetak gol," kata Ibrahimovic usai pertandingan.
Sayang, momentum itu gagal dimanfaatkan Milan dengan maksimal. Di akhir laga, Inter keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.
Pertarungan Dua Raksasa
Momen menarik yang masih hangat tersaji di Derby della Madonnina tentu perseteruan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku. Kedua pemain bertubuh besar itu bahkan nyaris baku hantam di lapangan.
Adegan itu terjadi pada perempat final Coppa Italia 2020-2021. Dalam sebuah momen, Lukaku terlihat marah usai dilanggar oleh Alessio Romagnoli.
Lukaku berniat menghampiri Romagnoli sebelum akhirnya Ibrahimovic yang berdiri tak jauh dari sana meminta sang penyerang untuk diam. Bentrok keduanya pun tak terhindarkan.
Lukaku menghampiri Ibrahimovic dan keduanya sempat beradu kepala sebelum dipisahkan pemain lain. Akibat momen itu, keduanya dikartu kuning.
Perseteruan keduanya berlanjut usai babak pertama usai. Lukaku seolah belum puas dan berniat menghampiri Ibra.
Keduanya sempat saling ejek dan kembali direlai para pemain lain. Perseteruan ini cukup mengejutkan karena Ibrahimovic dan Lukaku pernah menjadi rekan setim di Manchester United.
Pertarungan Ibrahimovic dan Lukaku tak berlanjut di sisa laga. Alasannya, nama pertama mendapat kartu kuning kedua pada awal babak kedua sehingga harus meninggalkan lapangan secara prematur.
Semifinal Liga Champions 2002-2003
Pada awal 2000-an, gengsi Derby della Madonnina berada pada puncaknya. Hal itu tak lepas dari menanjaknya performa Milan dan Inter.
Derby della Madonnina bahkan pernah tersaji di panggung sebesar semifinal Liga Champions 2002-2003. Hal ini menandakan Milan dan Inter menjadi tim yang disegani di Eropa pada periode tersebut.
Pada momen itu, Milan boleh membusungkan dada. Il Diavolo Rosso sukses melewati tetangganya untuk melaju ke final.
Duel kedua tim sebenarnya berakhir imbang 1-1 secara agregat. Namun Milan berhak lolos berkat aturan agresivitas gol di kandang lawan.
Kesuksesan mengalahkan rival sekota kian sempurna karena Milan sukses menggondol gelar juara. Pada laga puncak, tim asuhan Carlo Ancelotti mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti.